PPDB 2024

Setor Uang Jutaan Tapi Tak Lolos PPDB, Puluhan Orangtua di Bogor Protes ke SMPN 3 Citeureup

Viral di media sosial video para orangtua siswa di Bogor, Jawa Barat, protes ke sekolah karena anak mereka tidak lolos PPDB padahal sudah bayar jutaan

Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy
Aksi demonstrasi susulan menuntut dugaan kecurangan pelaksanaan PPDB di SMAN 4 Kota Depok, Rabu (3/7/2024). Viral di media sosial video para orangtua siswa di Bogor, Jawa Barat, protes ke sekolah karena anak mereka tidak lolos PPDB padahal sudah bayar jutaan rupiah. 

WARTAKOTALIVE.COM -- Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan para orangtua siswa di Bogor, Jawa Barat, protes ke sekolah karena anak mereka tidak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi.

Aksi protes tersebut terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Citeureup, Kabupaten Bogor, pada Rabu (10/7/2024).

Para orangtua siswa ini merasa ditipu karena dijanjikan anak-anak mereka akan lolos PPDB jalur zonasi dengan sudah membayar sejumlah uang.

Namun kenyataannya, anak-anak mereka malah didiskualifikasi.

Padahal, uang jutaan rupiah sudah disetor.

Dalam video itu, para orangtua tampak berdebat dengan pihak sekolah perihal oknum yang berbuat curang.

Baca juga: Anaknya Tak Lolos PPDB, Ortu Parkir Fortuner di Depan Gerbang SMPN 1 Cibinong, Tutup Akses Jalan

Kepala Kepolisian Sektor Citeureup Komisaris Polisi (Kompol) Victor G Hamonangan mengungkapkan, peristiwa dalam video tersebut memang benar terjadi pada Rabu (10/7/2024).

Saat itu, sedang dilaksanakan daftar ulang peserta didik.

Namun, sekitar pukul 09.00 WIB, puluhan orangtua siswa datang dan protes karena anak mereka didiskualifikasi.

Victor menyebutkan, dari total 396 murid yang mendaftar ulang, 59 siswa tidak lolos PPDB atau didiskualifikasi karena zonasinya tidak sesuai dengan alamat yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

"Awalnya karena viral, kita telusuri. Jadi, pada saat mereka daftar PPDB online, mereka memasukkan namanya. Namun ketika daftar ulang, 59 siswa ini tidak tercatat namanya," ucap Victor sewaktu dihubungi Kompas.com, Kamis (11/7/2024).

Menurut Victor, para orangtua siswa ini membayar kepada oknum pegawai sekolah agar anak mereka lulus PPDB.

Baca juga: Terkendala Jaringan, Proses Pendaftaran di PPDB SMP Negeri 2 Cibinong Sempat Terganggu

Dugaan pungutan liar tersebut dilakukan oleh oknum sekolah bernama Dani, yang menjanjikan para orangtua bahwa anak mereka bisa lolos PPDB dengan syarat memberikan sejumlah uang.

"Kita himpun informasi bahwa mereka membayar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta. Sekitaran itu. Mereka dijanjikan nama anak mereka akan masuk PPDB," ungkapnya.  

Victor menuturkan, atas kejadian itu, pihak sekolah juga terpaksa tidak bisa menerima 59 siswa tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved