Pilkada 2024
Duet Anies-Ahok Dinilai Sulit Terwujud, PDIP: Keduanya Tidak Ada yang Mau Mengalah
Wacana duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk Pilkada Jakarta dinilai sulit terwujud karena keduanya tidak ada yang mau mengalah.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wacana duet antara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk ajang Pilkada Jakarta pada November 2024 mulai mencuat.
Meski mereka pernah menjadi Gubernur Jakarta, tapi tidak menjamin bisa menang Pilkada kembali mengingat akar rumput mereka berbeda.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah PDI Perjuangan DKI Jakarta Prof. Gilbert Simanjuntak mengatakan, sampai saat ini keduanya belum mendaftar ke DPD sebagai Bacagub atau Bacawagub lewat PDI Perjuangan.
Meski peluang duet keduanya ada, namun Prof. Gilbert mengingatkan basis massa mereka juga ikut mempengaruhi terhadap pencalonan dan keterpilihannya saat Pilkada.
“Keputusan juga akan dipengaruhi sikap tersebut dan mendengar pendapat akar rumput. Saya yakin DPP akan mengambil keputusan terbaik, tapi keduanya berasal dari akar rumput yang jauh berbeda tentu suara bisa saling mendukung atau meniadakan,” kata Prof. Gilbert pada Sabtu (11/5/2024).
Selain perbedaan terhadap basis massa pendukungnya, kata dia, karakter keduanya juga dapat mempengaruhi dalam pencalonan.
Apalagi mereka berdua sempat menjadi rival politik dalam ajang Pilkada Jakarta tahun 2017 lalu, dan sama-sama pernah menjadi Gubernur Jakarta.
“Karakter keduanya juga tidak ada yang mau mengalah. Semua mau jadi Gubernur, lalu siapa yang Wakil Gubernur?,” imbuh anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.
Alih-alih meminang Anies, Prof. Gilbert justru melihat ketertarikannya duet dengan sosok dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca juga: Tak Hanya Anies, Sudirman Said Akui Terima Banyak Dukungan Maju Pilkada DKI Jakarta, Ini Buktinya
Baca juga: Formulir Pendaftaran Sudah Diambil, Kaesang Pangarep Belum Kasih Kepastian jadi Bacawalkot Bekasi
Diketahui, suara PKS di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat tertinggi hingga 18 orang, sehingga berhak memperoleh kursi Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029.
“Calon lain dari PKS sebenarnya juga menarik dipasangkan dengan calon dari PDI Perjuangan, karena calon tersebut didorong oleh partai, akan lebih menjual,” tuturnya.
“Kalau Bung Anies nanti maju lewat partai apa? Dulu Demokrat, lalu PKS, Gerindra dan lain-lain. Sekarang Capres lewat Nasdem, PKS, PKB, lalu Bacagub lewat mana?,” lanjutnya.
Meski demikian, Prof. Gilbert memastikan bahwa PDI Perjuangan tidak membatasi putra-putri terbaik Bangsa yang ingin mendaftar pencalnan kepala daerah lewat DPD PDIP Jakarta.
Nantinya proses penjaringan kndidat Bacagub atau Bacawagub Jakarta akan dilakukan berjenjang dari tingkat DPD hingga DPP.
“Soal Bacagub, partai tidak membatasi, silakan mendaftar. Soal keputusan kan masih lama, rasanya itu akhir Mei saat Rakernas disampaikan,” pungkasnya.
Temukan Adanya Tindak Pidana, Bawaslu Serahkan Kasus Pilkada Barito Utara Kepada Kepolisian |
![]() |
---|
Dana Pengawasan Pilkada 2024 Masih Tersisa, Bawaslu DKI Minta untuk Pembangunan Fasilitas Kantor |
![]() |
---|
Pasca Putusan MK, Pendiri LPP Surak Siap Mengawal PSU Ulang di 24 Wilayah Indonesia |
![]() |
---|
Digelar Estafet, Mahkamah Konstitusi Gelar Sidang 6 dari 40 PHPU, Termasuk Barito Utara dan Babel |
![]() |
---|
Bantah Pelanggaran Pemilu, Ketua KPU Barito Utara: Semua Prosedur Kami Lakukan Berdasarkan Aturan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.