Berita Nasional

Pengamat Kritisi Langkah Prabowo yang Bakal Tambah Kementerian, Pembiayaan APBN Akan Bengkak 

Agung Baskoro menilai, jika wacana tersebut benar-benar diwujudkan, maka akan menimbulkan sisi positif dan negatif. 

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
warta kota/alfian
Capres terpilih Prabowo Subianto 

Meski begitu, Prastowo menyatakan tidak akan sulit untuk membangun komunikasi antara Kementerian Keuangan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Sebab, keduanya saat ini masuk dalam pemerintahan Presiden RI Jokowi.

"Karena kita juga paham, sebagian besar kan ada di kabinet. Maksudnya tidak sulit mengkomunikasikan Pak Prabowo adalah Menhan yang sangat tahu bagaimana anggaran," ucap Prastowo.

"Lalu pak Airlangga Hartarto itu juga Menko Perekonomian yang juga sangat paham keuangan negara dan APBN, termasuk dengan Pak Zulhas dan lain-lain," imbuhnya.

Adapun sebelumnya, Prastowo membantah isu Sri Mulyani akan meneruskan jabatannya sebagai Menteri Keuangan. Sebab kata dia, posisi Menkeu tersebut merupakan hak prerogatif Presiden terpilih dan di Kementerian Keuangan pun belum ada informasi menyoal hal tersebut.

Baca juga: Presiden Jokowi Tidak Peduli Saat Fotonya Dicopot PDIP

"Saya rasa soal kalau soal Menkeu itu hak prerogatif pres terpilih Pak Prabowo. Bu Sri Mulyani fokus menyelesaikan transisi. Pembicaraan lain kami rasa belum ada dan memang tidak usah di ada-adakan. Saya rasa hanya mengalir saja," tutur Prastowo.

Sebelumnya Pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto membeberkan bagaimana upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersiapkannya sebagai Presiden kedelapan RI.

Prabowo Subianto mengatakan bahwa Jokowi merupakan sosok yang sangat teliti.

Di mana Prabowo Subianto mengaku disiapkan betul-betul oleh Jokowi untuk kemudian bisa langsung bekerja usai dilantik.

Misalnya saja, Jokowi sudah mengarahkannya untuk ke Tiongkok, Jepang, dan Timur Tengah usai dilantik menjadi Presiden.

Bahkan, Jokowi kini sudah memanggil Prabowo Subianto bukan lagi Mas Menhan namun Mas Bowo.

“Dan saya merasa saya disiapkan benar-benar. Kemarin-kemarin saya dipanggil Menhan kan sekarang sudah lebih akrab, Mas Bowo,” bebernya di acara Halal Bihalal Nahdlatul Ulama (NU) pada Minggu (28/4/2024).

“Jadi Mas Bowo kalau sudah diangkat ke sini, ketemu ini, saya siap pak, siap pak, saya diminta ke Tiongkok, ke Jepang atas petunjuk beliau,” ucapnya. (*)

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp ini

Sumber: WartaKota
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved