LRT Jakarta Ajak Media Jelajah Test Track, Lihat Langsung Perawatan Prasarana LRT

LRT Jakarta mengadakan program media engagement rutin bertajuk “What’s Up LRT Jakarta: Jelajah Test Track LRT Jakarta, Rabu (8/5/2024).

dok. LRT Jakarta
Petugas melakukan pengecekan arus listrik pada jalur rel di Area Depo LRT Jakarta, Jakarta Utara, Rabu (8/5/2024). LRT Jakarta melakukan perawatan meliputi pemeliharaan dan pengecekan secara berkala guna mendukung kelancaran operasional moda transportasi umum yang menggunakan jalur rel relatif lebih lebar yakni 1435 mm atau lebih dikenal dengan Standard Gauge dengan menggunakan sistem lintasan rel tanpa bantuan kerikil, namun beton bertulang untuk mendukung kereta berkecepatan tinggi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - LRT Jakarta mengadakan program media engagement rutin bertajuk “What’s Up LRT Jakarta: Jelajah Test Track LRT Jakarta” pada Rabu (8/5/2024) di Area Depo LRT Jakarta Pegangsaan Dua, Jakarta Utara.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kereta dalam kondisi prima, serta perawatan berkala yang dilakukan terhadap prasarana LRT Jakarta untuk menunjang kelancaran operasional LRT Jakarta.

Dalam kegiatan Jelajah Test Track LRT Jakarta, pihak LRT Jakarta menjelaskan terkait jalur rel LRT yang dipakai.

LRT Jakarta menggunakan jalur rel yang relatif lebih lebar dibandingkan jalur kereta lainnya di Indonesia, yaitu 1435 mm, yang dikenal dengan standard gauge.

Standard gauge merupakan lebar rel yang dominan digunakan dalam perkeretaapian di berbagai negara.

LRT Jakarta menggunakan sistem ballastless track atau slab track, yaitu lintasan rel tanpa ballast (batuan kerikil) dan diganti dengan beton bertulang.

Selain lebih cocok dengan kereta berkecepatan tinggi, keunggulan dari slab track ini adalah umur desain yang panjang, struktur berkualitas tinggi, hanya memerlukan sedikit perawatan rutin, dan perawatannya cenderung lebih mudah karena tidak perlu mengganti batuan kerikil.

Slab track juga efektif membantu mengurangi getaran dan kebisingan dari kereta, sehingga perjalanan lebih tenang dan nyaman.

Pihak LRT juga menjelaskan terkait metode penyediaan tenaga listrik pada kereta LRT Jakarta adalah third rail atau sistem rel ketiga yang menggunakan listrik aliran bawah, melalui perantara bersifat konduktor sepanjang rel kereta.

Petugas melakukan pengecekan arus listrik pada jalur rel LRT
Petugas melakukan pengecekan arus listrik pada jalur rel di Area Depo LRT Jakarta, Jakarta Utara, Rabu (8/5/2024). LRT Jakarta melakukan perawatan meliputi pemeliharaan dan pengecekan secara berkala guna mendukung kelancaran operasional moda transportasi umum yang menggunakan jalur rel relatif lebih lebar yakni 1435 mm atau lebih dikenal dengan Standard Gauge dengan menggunakan sistem lintasan rel tanpa bantuan kerikil, namun beton bertulang untuk mendukung kereta berkecepatan tinggi.

LRT Jakarta didesain elevated karena bertegangan tinggi, yakni 750 VDC (Volts Direct Current).

Third rail system dipasang di sisi rel yang sudah diberi tegangan listrik untuk mengalirkan tenaga traksi listrik dari substation tenaga traksi menuju kereta.

Tenaga traksi akan dialirkan melalui collector shoes yang bersentuhan dengan permukaan stainless steel yang ada pada third rail.

Selain itu, pihak LRT juga menjelaskan terkait point machine, atau biasa disebut motor wessel, merupakan perangkat sistem persinyalan kereta yang terpasang pada persimpangan rel berfungsi untuk menggerakkan lidah wessel.

Point machine terdapat di jalur main line dan jalur depo yang membantu untuk mengubah arah kereta.

Point machine akan menggerakkan lidah wessel secara otomatis sesuai dengan rute yang telah dibentuk dari OCC.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved