Berita Nasional

Akibat Koalisi Gemuk, Kabinet Pemerintahan Prabowo bakal Membengkak, Bisa 40 Orang

Pasangan terpilih Prabowo-Gibran diprediksi akan menyusun kabinet yang sangat gemuk, bisa mencapai 40 menteri atau lebih. Mengapa?

Editor: Rusna Djanur Buana
istimewa via Kompas.com
Pasangan terpilih Prabowo-Gibran diprediksi akan membangun koalisi gemuk yang mencapai 40 menteri atau lebih. Ini akibat dari koalisi gemuk plus bergabungnya sejumlah partai setelah mereka ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024. 

Bahkan kata Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago, tidak ada sama sekali pembahasan kursi menteri untuk NasDem usai menyatakan dukungan kepada pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut.

"Betul (tanpa mahar), oleh karena itu NasDem tdk bicara kursi menteri," kata Irma .

Dengan posisinya tersebut maka NasDem kata Irma akan tetap menjadi kontrol sistem bagi pemerintahan mendatang.

Pasalnya kata dia, untuk menjadi kontrol sistem bukan berarti harus berada di luar lingkaran eksekutif.

"Bagi NasDem menjadi kontrol system yang efektif tidak harus berada di luar, dari dalam pun kami bisa memberikan dan menjadi kontrol system yang efektif terhadap pemerintahan pragi (Prabowo-Gibran)," kata dia.

Sebab menurut dia, memberikan pengawasan dan mewarnai kebijakan pemerintah juga bisa dari dalam pemerintahan.

"Karena mewarnai kebijakan dan program dari dalam juga merupakan hal baik yang bisa kami lakukan untuk bangsa dan negara ini," tukas anggota Komisi IX DPR RI itu.

Adapun, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh sudah secara resmi mengumumkan mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal ini disampaikan Paloh setelah mendatangi rumah Prabowo di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/42024) sore.

"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," kata Paloh di lokasi.

Paloh menjelaskan kontestasi demokrasi Pilpres 2024 sudah dinyatakan selesai. Dia bilang, tantangan bangsa dan negara juga nantinya akan semakin berat.

Karena itu, Paloh menyatakan kekinian diperlukan adanya elite-elite bangsa yang bersatu dalam membangun Indonesia. 

"Proses demokrasi berjalan dengan suka dan duka kita ingin akhiri masalah pemilu selesai.

Sementara dinamika dan tantangan dunia udah jelas tidak bisa kita lepaskan.

Jadi kita simpulkan spirit semangat jiwa besar elite itu adalah modal utama kita miliki," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved