Berita Jakarta
Menhub Budi Karya MRT Fase 2A Selesai 2029, Ajak Masyarakat Naik Transportasi Massal
Budi Karya Sumadi menyanjung proyek pembangunan moda transportasi MRT di DKI Jakarta fase 2A Bundaran HI-Monas-Kota yang ditarget rampung tahun 2029.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Indonesia secara konsisten melanjutkan proyek moda transportasi massal, MRT Jakarta.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyanjung proyek pembangunan moda transportasi MRT Jakarta fase 2A Bundaran HI-Monas-Kota yang ditarget rampung tahun 2029.
Untuk tahap awalnya yakni Bundaran HI hingga Monas yang ditarget rampung pada tahun 2027 mendatang.
Budi Karya mengatakan Jakarta merupakan kota percontohan bagi kota lainnya khususnya dalam hal angkutan massal.
Angkutan massal inilah yang penting dimiliki oleh setiap kota.
Budi Karya mengatakan, di Jakarta pun penggunaan angkutan massal belum tinggi.
Baca juga: Dukung Operasional MRT Jakarta Bundaran HI-Kota, Nilai Proyek CP205 Tembus Rp 4,2 triliun
"Jadi saya mengajak ayo menggunakan angkutan massal. DKI sudah menyediakan MRT, BRT, LRT, juga ada KRL. Gunakan angkutan massal supaya tidak macet dan tidak polusi," katanya, Rabu (17/4/2024).
Sebelumnya diberitakan, MRT Jakarta ditargetkan rampung beroperasi dari Selatan-Utara dan Timur-Barat pada tahun 2032 mendatang.
Bisa hubungkan Barat dan Timur
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memiliki keinginan besar terhadap transportasi publik MRT Jakarta.
Heru menginginkan, MRT Jakarta Fase 3 Cikarang (wilayah timur)-Balaraja (wilayah barat) bisa terkoneksi untuk mempermudah mobilitas masyarakat.
“Tentunya proyek pembangunan internasional ini tentunya diharapkan terus berlanjut, dan semoga proyeknya bisa menghubungkan jalur antara timur-barat dan sebaliknya,” ujar Heru.
Hal itu dikatakan Heru saat acara penandatanganan paket kontrak CP205 MRT Jakarta di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Rabu (17/4/2024) petang.
Adapun paket kontrak CP205 meliputi sistem sinyal perkeretaapian dan rel (railway systems and track works) dari segmen Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota.
Heru mengatakan, sejauh ini kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang sudah sangat baik, terutama dalam pengembangan transportasi publik di dalam negeri terutama Jakarta.
Melalui penandatanganan paket kontrak CP205, kata dia, telah menandai adanya perjalanan penting pembangunan MRT Jakarta Fase 2A segmen Bundaran HI-Kota.
“Jadi, harapannya penandatanganan ini dapat mempercepat pembangunan Fase 2A sebagai upaya meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup masyarakat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Heru juga menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Perhubungan RI atas dukungan dan arahannya dalam pembangunan MRT Jakarta.
Baca juga: Dirut MRT Jakarta Ungkap Tiga Kali Gagal Tender Proyek Sistem Perkeretaapian dan Rel, Ini Alasannya
Heru juga mengapresiasi langkah Pemerintah Jepang yang sudah menawarkan kerja sama melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) serta Sojitz Corporation kepada Pemerintah DKI.
“Atas kerja keras dan dukungannya, telh berhasil mewujudkan MRT yang berkelanjutan dalam pembangunan,” ucap pria yang juga menjadi Kepala Sekretariat Presiden RI ini.
Heru mengatakan, MRT Jakarta Fase 2A memiliki enam stasiun bawah tanah dan memiliki panjang lintasan kereta mencapai 5,8 kilometer dari Bundaran HI-Kota.
Dia juga berharap, kehadiran transportasi ini bisa mengurai kemacetan di Jakarta sebagaimana keinginan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.
“MRT tetap semangat bekerja keras menyelesaikan, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pak Menhub timeline-nya. Harus tetap dijaga supaya bisa menjaga kepercayaan dari Pemerintah Jepang dan masyarakat Jakarta,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Setelah tiga kali gagal dalam proyek tender CP205, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akhirnya meneken kontrak dengan perusahaan konstruksi asal Jepang, Sojitz Corporation.
Adapun paket kontrak CP205 meliputi sistem sinyal perkeretaapian dan rel (railway systems and track works) dari segmen Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat saat acara penandatanganan paket kontrak tersebut di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Rabu (17/4/2024) petang.
Turut hadir Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono; dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr. Masaki Yasushi.
Baca juga: Dibangun Kontraktor Jepang, Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota Capai 33,36 Persen
“Perjalanan MRT Jakarta dalam pencarian kontraktor untuk pengerjaan track works and signaling merupakan perjalanan yang panjang. Untuk dapat diketahui, proses lingkup pekerjaan ini sempat mengalami gagal tender sebanyak tiga kali,” kata Tuhiyat dalam laporannya pada Rabu (17/4/2024) petang.
Tuhiyat mengatakan, gagalnya tender ini bukan karena kesalahan dari MRT Jakarta dalam pencarian kontraktor. Akan tetapi karena adanya faktor eksternal atau di luar perseroan daerah.
“Pertama itu disebabkan karena faktor eksternal, antara lain terjadinya pandemi Covid 2019, kemudian terjadinya perang di berbagai belahan benua, geopolitik dan kelangkaan semi konduktor dan sebagainya yang menyebabkan terganggunya supply chain (pasokan) saat itu,” jelas Tuhiyat.
Diketahui, MRT Jakarta (Perseroda) tengah membangun lintasan MRT Fase 2A, yang terbagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.
Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).
Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp 25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Pembangunan MRT Fase 2A sepanjang 5,8 kilometer terdiri dari enam stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, dan Glodok) dan satu stasiun at grade/di atas tanah (Kota).
Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029. (faf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Foto-foto Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji Dishub DKI Jakarta |
|
|---|
| Gudang di Ancol Jakut Dibongkar Terkait Dugaan Pemalsuan Label Asal Produk Impor |
|
|---|
| Upaya Penanganan Tanggul Baswedan yang Jebol di Pasar Minggu Jaksel Terus Dilakukan, Ini Kendalanya |
|
|---|
| Hemat Waktu dan Efisien, Pelayanan SKCK Online Polda Metro melalui Polri Super App dapat Apresiasi |
|
|---|
| Nyaris Tertabrak Mobil BMW di Penjaringan Jakut, Dua Pejalan Kaki Dikeroyok Hingga Terluka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Menhub-menyanjung-proyek-MRT-Jakarta34.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.