Mudik Lebaran

Cerita Rudi Terjebak Arus Balik 15 Jam, Temui Toilet yang Sangat Jorok hingga SPBU Kehabisan Bensin

Cerita Rudi Terjebak Arus Balik Selama 15 Jam dari Jogja Menuju Jakarta, Kehabisan BBM hingga Temui Toilet yang Sangat Jorok

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Kolase Head of Public Relation Bogasari Division, Rudianto Pangaribuan dan kondisi Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta, Karawang, Jawa Barat pada Senin (15/4/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kemacetan panjang hingga silaunya lampu rem berwarna merah menjadi pemandangan umum yang terjadi di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa pada puncak arus balik lebaran semalam, Minggu (14/4/2024). 

Sorotan lampu ratusan ribu kendaraan yang Mengular terlihat menerangi jalan tol yang minim penerangan. 

Kendaraan para pemudik yang berangkat serentak menuju Jakarta itu terasa bergerak lambat.

Kendaraan merayap pelan, tak ada yang bisa memacu kendaraannya. 

Termasuk Head of Public Relation Bogasari Division, Rudianto Pangaribuan.

Dirinya yang berlibur ke Yogyakarta bersama keluarga terjebak dalam arus balik Lebaran 2024. 

Rudi yang memutuskan pulang ke Ciledug, Kota Tangerang pada puncak arus balik lebaran itu terjebak selama 15 jam di Tol Trans Jawa, mulai dari Semarang hingga Cikampek, Kabupaten Karawang. 

Dirinya yang berangkat dari Kota Perjuangan sejak Minggu (14/4/2024) pukul 14.30 WIB itu baru sampai Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Karawang pada Senin (15/4/2024) pukul 07.30 WIB. 

Padahal, perjalanan Jakarta - Yogyakarta yang berjarak sekira 600 kilometer itu umumnya bisa ditempuh dalam waktu sekira 8 jam pada hari biasanya. 

"Betapa kejamnya arus balik, selama ini hanya mendengar, membaca dan ternyata benar. Bayangkan kami jalan dari jam setengah 3 dari Jogja, jam setengah 8 pagi masih posisi di Cikampek," ungkap Rudi dihubungi pada Senin (15/4/2024) pagi.

Molornya perjalanan selama sekira 15 jam itu terjadi sejak Tol Semarang - Batang. 

Arus kendaraan yang melambat dikarenakan banyaknya pemudik yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan. 

Hal tersebut dikarenakan kondisi rest area ataupun parking bay yang penuh sesak.

Akibatnya, pemudik yang melintas harus mengurangi kecepatan kendaraannya. 

"Padahal dari (Gerbang) Tol Banyumanik Semarang itu sudah one way, dan juga di Cikampek ini sudah dibikin kontra flow, tapi tetap masih merayap-merayap," ungkap Rudi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved