Pemilu 2024
Akui Pemilu 2024 Adalah Pemilu Terberat, Cak Imin: Karena BERUANG, Beras dan Uang
Cak Imin Akui Pemilu 2024 Adalah Pemilu Terberat. Tak Hanya Kurangnya logistik, Beratnya Pemilu karena BERUANG, Yaitu Beras dan Uang
ARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengakui Pemilu 2024 adalah Pemilu terberat.
Hal tersebut disampaikan Cak Imin lewat status twitternya @cakimiNOW pada Selasa (27/2/2024).
Dalam postingannya, dirinya menyampaikan terima kasih kepada kader, khususnya Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah berjuang memenangkan PKB.
Apresiasi disampaikan karena dengan keterbatasan logistik, PKB berhasil memperoleh suara yang baik dalam Pemilu 2024.
"Bersyukur dan terimakasih kepada semua yang mendukung PKB, insyaalloh amanatnya terus kita perjuangkan untuk terwujud. Hormat cinta dan bangga kepada semua caleg PKB yang berjuang dengan semua keterbatasan logistik," tulis Cak Imin.
"Pemilu tahun ini memang terberat sepanjang era reformasi, karena BERUANG; beras dan uang.. Sabar ya .. jaga terus suara rakyat sampai tuntas!" tegasnya.
Anies-Cak Imin Kalah Telak di Jatim, Ratna Juwita: Warga Dicekoki Penyebaran Propaganda
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih suara cukup siginifikan pada Pemilu 2024 ini.
Bahkan, di Jawa Timur, PKB menjadi partai dengan perolehan suara tertinggi dalam penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Rabu (28/2/2024) malam.
Meski begitu, hal ini tidak mampu mengerek suara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias AMIN.
Berdasarkan data real qount Komisi Pemilihan Umum (KPU), PKB masih memimpin suara di Jawa Timur dengan total 2.659.040.
Hasil tersebut berbanding terbalik dengan perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di provinsi tersebut.
Data penghitungan sementara KPU menampilkan, pasangan calon nomor urut satu tersebut meraih 3.381.684 atau 15,75 persen.
Dengan perolehan suara itu, AMIN berada di posisi buncit.
Baca juga: Timnas AMIN Sindir Prabowo Diberi Gelar Jenderal Kehormatan: Dulu Beliau Dipecat karena Langgar Etik
Sementara, Prabowo-Gibran menempati posisi pertama dengan perolehan 14.256.520 atau 66,38 persen
Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup 3.838.189 atau 17,87 persen
Politisi PKB, Ratna Juwita Sari menyebut, terdapat beberapa faktor penyebab perolehan suara AMIN di Jawa Timur jauh dari perkiraaan.
Salah satunya, menurut dia, adanya gerakan propaganda secara masif terhadap pasangan calon AMIN.
Terlebih, penyebaran propaganda tersebut menyasar kaum Nahdliyin melalui ormas Islam terbesar di Jawa Timur
"Banyak faktor ya. Banyaknya propaganda kepada paslon AMIN yg sangat massive di Jatim menjadi salah satunya. Termasuk melalui ormas Islam terbesar di Jatim juga," ungkap Ratna Juwita dihubungi Warta Kota, Selasa (27/2/2024)
Propaganda yang dimaksud Ratna adalah tudingan bahwa Anies Baswedan adalah sosok intoleran.
Baca juga: Timnas AMIN: Tujuan Kami Tak Hanya Menangkan Anies-Muhaimin, Tapi Ungkap Kebenaran
Propaganda itu terus disebarkan hingga mempengaruhi pilihan masyarakat di Jawa Timur.
Akibatnya, pasangan Anies-Muhaimin meraih suara paling buncit di antara dua pasangan calon lainnya.
Anomali perolehan suara pileg dan pilpres di Jatim sejatinya sudah diprediksi sejumlah lembaga survei sebelum hari pencoblosan.
Dalam survei yang dirilis Poltracking Indonesia terkait elektabilitas Capres-Cawapres hingga partai politik (Parpol) di Jawa Timur pada aakhir tahun 2023 lalu, Anies-Muhaimin hanya memiliki elektabilitas 14,9 persen di Jatim, Prabowo-Gibran 60,1 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud 17,2 persen.
Gus Ipul tuding PKB salah jalan
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) segera kembali ke jalan yang benar.
“Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Ipul dalam keterangannya, Minggu (18/2/2024).
Sebagai partai yang selama ini mengklaim partainya warga NU, ujar Gus Ipul, PKB sudah selayaknya segera kembali bersama NU dengan bisa menerima apapun hasil pemilu.
“PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana,” kata Gus Ipul.
Baca juga: Bendahara PPS Gunakan Honor KPPS buat Ngeslot, Duit Rp115 Juta Hanya Tersisa Rp17 Juta
Dikatakan Gus Ipul, PKB juga bukan pertama kali ini ambil bagian dalam pemilu, sehingga tahu persis bahwa quick count sangat akurat.
Apalagi, lanjut eks Wagub Jawa Timur ini, mayoritas lembaga tidak ada satupun yang berbeda tentang prosentase quick count.
Jika memang ada masalah, saran Gus Ipul, silakan dilaporkan agar diproses.
Tapi, Gus Ipul mengingatkan, PKB harus ikut menjaga kesejukan proses demokrasi ini.
Pemilu sudah usai sehingga tidak perlu lagi berlarut-larut mempermasalahkan prosesnya.
Baca juga: Sahroni Benarkan Pertemuan Surya Paloh-Jokowi di Istana: Beliau Dipanggil, Bukan Menghadap
Gus Ipul yang juga pernah menjabat Sekjen PKB di era dekade 2000an ini mengatakan, PBNU juga telah menyatakan bahwa Pilpres berjalan dengan baik dan lancar.
“(PKB) Mintalah nasihat kepada Rais Aam dan Ketua Umum (PBNU) bagaimana langkah-langkah PKB ke depan. Kalau menyadari bahwa partai ini didirikan NU, sudah sepantasnya PKB kembali ke NU,” katanya.
PKB kata Gus Ipul, sebenarnya masih dipercaya warga NU
Tapi keputusan PKB dalam mendukung calon Presiden, jauh dari harapan ulama.
Ditegaskan Gus Ipul, PBNU tidak pernah memusuhi PKB.
Hanya saja, kata eks Menneg PDT ini, PBNU menyayangkan langkah-langkah politik elit PKB yang tidak pernah mendengarkan apa kata ulama dan kiai.
“PKB salah mengambil jalan sehingga menimbulkan langkah yang membingungkan ulama, kiai, juga membingungkan warga NU. Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi, segeralah kembali ke pangkuan NU,” kata Gus Ipul yang juga keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.
Cak Imin Ingatkan Jangan Mudah Terprovokasi
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya di Pilpres 2024.
"Saya berharap seluruh pejuang-pejuang perubahan jaga suara, jaga TPS, lanjutkan pengawalan suara sampai di akhir perhitungan yang tepat melalui KPU," ujar Cak Imin, Rabu (14/2/2024) malam.
Ia meminta para pendukung tetap mengawal penghitungan suara hingga akhir. Selain itu, para relawan diharapkan jangan lengah dan terprovokasi oleh hasil sementara.
Dia lantas menyinggung pihak yang sudah sujud syukur sebelum penghitungan suara tuntas pada Pemilu 2024.
"Jangan lengah, jangan terprovokasi, jangan terhipnotis dengan berita-berita maupun berbagai perkembangan yang dimainkan. Sama dengan pemilu yang lalu, belum apa-apa sudah ada yang sujud syukur," ucap dia.
Baca juga: Prabowo-Gibran Menang Telak Quick Count, Litbang Kompas Prediksi Pilpres 2024 Berjalan Satu Putaran
Cak Imin kembali mengingatkan pendukungnya untuk waspada.
Tidak hanya itu, ia juga meminta para kader PKB dan parpol-parpol pendukung mengamankan suara dan kursi legislatif.
"Kita harus terus waspada, waspada lah. Karena pada dasarnya proses ini masih panjang, ada yang harus kita jaga," kata dia.
"Kepada para saksi-saksi, caleg-caleg PKB dan partai-partai pendukung, NasDem, PKS, dan partai-partai lain, tolong terus kawal suara, amankan suara AMIN dan PKB, amankan kursi-kursi yang akan menjadi kepercayaan yang harus kita perjuangkan bersama-sama," imbuhnya.
Sebagai informasi, Strategi Gemoy besutan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Gibran dianggap berhasil memenangkan para pemilih muda yang mayoritas adalah swing voters.
Hal itu disampaikan Analis politik dari Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam dalam Talkshow Tribun Network 'Waktunya Indonesia Memilih' pada Rabu (14/2/2024).
Baca juga: Cak Imin: Belum Apa-apa Sudah Sujud Syukur, TPN: Ada Kecurangan Terstruktur, Masif, Sistematis
"Lebih ke gimik politik paslon 02 menarik gen Z dan milenial. Usia 20-30 tahun mendukung 02. Istilah Gemoy melekat pada milenial dan ini kemenangan bagi konsultan 02 dan pekerjaan rumah bagi para aktivis demokrasi dan akademisi," terang Arif.
Dari survei yang dilakukan pihaknya, swing voter atau pemilih mengambang memang mayoritas diisi oleh Gen Z dan milenial.
"Dan kemungkinan besar mengarah ke 02," tutur dia.
Meski demikian disisi lain, strategi gemoy yang diusung oleh Prabowo-Gibran menjadi catatan penting bagi demokrasi Indonesia ke depan.
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai Indonesia masih darurat pemilih cerdas dan kritis.
Dari hasil sementara yang ada, ujar dia, menunjukan bahwa pemilih muda lebih suka program-program yang ringan alias mudah dicerna.
Baca juga: Andika Perkasa Sebut Tim Ganjar-Mahfud Jalin Komunikasi dengan Paslon 01 Bahas Keanehan Pemilu 2024
Sementara persoalan bangsa dan negara harus ditangani secara serius.
"Rumit banget memahami Anies dan Ganjar (soal program), ringan, santai saja, nari-nari adalah asupan ringan yang disukai oleh anak muda," kata Siti.
"Pemilih cerdas dan kritis harus ditingkatkan terus, kalau cuma angin-anginan 5 tahun nanti baru sadar, terlambat," lanjut perempuan berhijab ini.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.