Pelecehan Seksual
Kuasa Hukum Sebut Rektor Universitas Diduga Lakukan Pelecehan Belum Tentu Penuhi Panggilan Polda
dugaan pelecehan seksual dilakukan Rektor Universitas Swasta pada pegawainya akan dipanggil Polda Metro Jaya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus dugaan pelecehan seksual dilakukan Rektor Universitas Swasta pada pegawainya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan akan diperiksa di Polda Metro Jaya, Senin (26/2/2024).
Kuasa hukum ETH, Raden Nanda Setiawan mengatakan pihaknya sudah menerima undangan klarifikasi tersebut.
"Surat (panggilan) sudah diterima, namun untuk kegiatan besok (hari ini), kami belum ada info lebih lanjut," kata Raden saat dihubungi, Minggu (25/2/2024) malam.
Sehingga, Raden belum bisa memastikan apakah kliennya bakal hadir dalam panggilan penyidik Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya tersebut.
"Iya (belum dipastikan hadir)" ucapnya.
Baca juga: Hari Ini, Polisi Periksa Rektor Universitas Pancasila atas Dugaan Pelecehan Seksual, Apa akan Hadir?
Kronologi Pelecehan Versi Korban
Dua orang wanita berinisial RZ dan DF melapor ke polisi karena diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh ektor satu universitas di Jakarta Selatan berinisial ETH.
Kuasa hukum kedua korban, Amanda Manthovani mengatakan dari keterangan kliennya, bentuk pelecehan itu mulai dicium hingga dipegang bagian sensitif korban.
Baca juga: Isunya Sudah 1 Tahun Berlalu, Rektor UP Sebut Tuduhan Pelecehan Seksualnya Fiksi dan Janggal
Pertama, korban berinisial RZ yang saat itu bekerja sebagai Kabag Humas dan Ventura universitas tersebut awalnya diminta untuk menghadap rektor tersebut dengan alasan terkait pekerjaan.
"Dia akhirnya cari tempat di kursi yang agak panjang. Memang dia dipanggil sama rektor dia juga gak tahu, tapi setelah dia masuk, diambil posisi duduk, posisinya agak jauh, rektor di tempat kursi dia dan dia (korban) di kursi panjang sambil rektor itu memberikan perintah-perintah masalah pekerjaan. Gitu ceritanya," kata Amanda saat dihubungi, Sabtu (24/2/2024).
Saat itu, sang rektor mendekati korban saat tengah mencatat.
Di kala itu sang rektor langsung mencium pipi hingga korban kaget dan berdiri meninggalkan ruangan.
"terus sebelum dia keluar, rektor dengan bahasa baik yang lembut, 'ini coba kamu sebelum keluar, mata saya liat dulu' katanya 'mata saya merah nggak?" ucapnya.
Baca juga: Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Surati Komnas Perempuan hingga Kemendikbud
Saat meneteskan obat tersebut, RZ mengaku sang rektor langsung memegang bagian sensitif hingga akhirnya korban ketakutan dan mengadu kepada atasannya.
Namun bukannya dibantu, korban malah dimutasi dari jabatannya ke S2 universitas.
| Diduga Gay, Lansia 77 Tahun di Tasikmalaya Setubuhi Kakek-kakek, Modus Jadi Tukang Pijat |
|
|---|
| Polisi Ungkap Konsultan Hukum di Jaksel Sudah Jadi Predator Anak selama 12 Tahun |
|
|---|
| Siswi SMA Korban Eksibisionis di Halte Transjakarta Jatinegara Trauma, Polisi Desak Buat Laporan |
|
|---|
| Siswi SMA Jadi Korban Eksibisionis di JPO Jatinegara Jaktim, Ini Jawaban Manajemen Transjakarta |
|
|---|
| Kepala SMPN 13 Bekasi Disanksi karena Tidak Proaktif Laporkan Pelecehan Seksual yang Libatkan Guru |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.