Gaya Hidup Pengaruhi Seseorang Rawan Risiko Demensia di Usia Senja, Simak Antisipasinya

Gaya hidup memengaruhi seberapa besar seseorang terkena demensia. Seiring bertambahnya usia, ada akumulasi progresif patologi otak terkait demensia.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Junianto Hamonangan
Prevention
Gaya hidup memengaruhi seberapa besar seseorang terkena demensia. Seiring bertambahnya usia, ada akumulasi progresif patologi otak terkait demensia. Salah satu pencegahan demensia bisa dengan melatih otot. 

Faktor-faktor ini khususnya telah diselidiki dan terbukti berhubungan dengan penurunan kognitif yang lebih lambat dan risiko demensia lebih rendah.

Pola makan nabati dikaitkan dengan otak lebih sehat.

Pola makan MIND yakni jenis pola makan nabati tertentu.

Pola makan tersbeut menggabungkan beberapa elemen diet Mediterania.

Seperti banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan biji-bijian.

Baca juga: Evaluasi Kepatuhan Perusahaan, BPJamsostek Wilayah Jakarta Pusat Koordinasi dengan Kejari Jakpus

Gaya hidup sehat itu dikemukakan Jessica Cording, MS RD, penulis The Little Book of Game-Changers: 50 Healthy Habits For Managing Stress & Anxiety.

"Penelitian sebelumnya mengenai pola makan serupa menunjukkan bahwa gaya makan ini sangat kaya akan polifenol,senyawa tanaman kuat yang telah terbukti memiliki sifat pelindung saraf," kata Cording.

Makanan yang terkandung dalam diet ini dapat membantu mengurangi peradangan tubuh dan meningkatkan kesehatan usus dan jantung.

Pola makan tersebut disertai olahraga teratur, membatasi penggunaan alkohol, dan menghindari merokok yang baik untuk sistem kardiovaskular.

"Apa yang baik untuk jantung dan pembuluh darah umumnya baik untuk otak, kita memiliki banyak sekali pembuluh darah di otak," katanya.

Clifford Segil DO, ahli saraf di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, setuju pendapat tersebut.

"Gaya hidup sehat meningkatkan kesehatan jantung dan otak Anda," katanya.

"Jantung yang sehat dapat membantu otak Anda."

Penelitian juga menemukan bahwa melakukan aktivitas yang merangsang mental dikaitkan dengan penurunan risiko terkena demensia.

"Hal yang paling sering saya rekomendasikan kepada pasien untuk kesehatan otak mereka, latihan kognitif terstruktur," kata Dr Segil.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved