Berita Jakarta

AKBP Bintoro Jelaskan Alasan Pencopotan Police Line di Hotel F2 Melawai

Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat dihubungi wartawan mengaku tidak tahu menahu soal kelanjutan kasus tersebut. 

|
Editor: Feryanto Hadi
Ist
Penampakan Hotel F2 Melawai. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengaku tidak tahu siapa yang membuka garis polisi hotel tersebut 

Ia mengatakan, hotel tersebut belum memiliki izin operasi.

"Berdasarkan pengecekan pada database IMB Manual Elektronik, SIMBG dan SLF, pada lokasi yang dimaksud tidak tercatat memiliki izin di UPPMPTSP (Unit Pengelola Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Jakarta Selatan," kata Indarini.

Citra Hotel F2 Melawai di Mata Warga: Tempat Mesum, Buat Esek-esek Saja

Hotel F2 di Kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang sempat alami kebakaran, Jumat (18/8/2023), diduga kerap dijadikan tempat esek-esek.

Hal tersebut, disampaikan oleh seorang warga yang diwawancarai di lokasi, berinisal I.

"Iya (tempat esek-esek). Buat mesum doang," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: Kebakaran Hotel F2 Tewaskan 3 Orang, Owner Sedang Bicarakan Dana Santunan untuk Keluarga Korban

Selain itu, I juga mengatakan hotel tersebut kerap disewakan dengan durasi tiga jam.

Sehingga, biaya sewa satu kamar di Hotel F2 terbilang murah, yakni dibanderol seharga Rp 100.000.

"Setahu saya Rp 100.000 itu per tiga jam. Namanya buat 'ngecas' doang, jadi harganya enggak mahal-mahal amat," ungkapnya.

Tak hanya itu, praktik prostitusi di hotel tersebut lanjut I, sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga: HUT ke-78 RI Berduka, Kebakaran Hebat Landa Hotel Bintang 3 di Melawai, Tiga Orang Tewas Sesak Napas

Bahkan, hal tersebut sudah marak dilakukan, sebelum namanya berganti menjadi "F2 Hotel"

"Dulu nama hotelnya G20 Hotel. Baru ganti tahun ini, dari dulu memang sudah biasa dipakai untuk itu (esek-esek)," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Hotel F2 di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hangus dilahap api, pada Jumat (18/8/2023) dini hari.

Atas insiden tersebut, sebanyak tiga orang meninggal dunia. Satu di antara tiga korban tersebut, masih belum teridentifikasi.

"Korban meninggal dunia inisial N, perempuan usia 25 tahun, lalu M kelahiran 81 lelaki, usia sekitar 42 tahun, sedangkan 1 perempuan belum ada identitasnya, sekitar 24 tahun," kata Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Tribuana Roseno pada wartawan, Jumat (18/8/2023).

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved