Gagal Ginjal Akut

11 Saksi Kasus Gagal Ginjal Akut Diduga Ada Keterlibatan BPOM, Polisi Jamin Tak Ada Intervensi

11 orang saksi dalam kasus tewasnya ratusan anak-anak akibat gagal ginjal akut yang diduga ada keterlibatan BPOM

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifuddin (kemeja putih) saat ditemui di Menara Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2023). Polisi menduga ada keterlibatan BPOM dalam kasus meninggalnya ratusan anak akibat gagal ginjal akut setelah minum obat sirup. 

"Saat ini, Polri masih mendalami obat lain. Obat lain selain Praxion yang dikonsumsi korban, antara lain vaksin saat imunisasi dan obat sirop Paracetamol Drop," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023).

Di sisi lain, Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri pun sudah memanggil Kepala BPOM DKI Jakarta, Susan Gracia Arpan sebagai saksi pada Senin (6/3/2023) lalu.

"Pemanggilan tersebut dengan maksud memberikan penjelasan terkait dengan proses pengawasan bahan baku pada pedagang farmasi," tutur Ramadhan. 

326 kasus gagal ginjal akut pada anak

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) selesai memantau dan menyelidiki kasus gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) di Indonesia. 

Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah menyatakan bahwa pihaknya menemukan adanya dugaan pelanggaran HAM di kasus gagal  ginjal akut.

"Terdapat sejumlah hak asasi manusia atas gangguan ginjal progresif atifical dalam anak yang mencakup hak hidup, hak atas kesehatan, hak anak, hak memperoleh keadilan, hak atas kesejahteraan, hak atas pekerjaan dan jaminan sosial, hak atas informasi, hak atas konsumen, pelanggaran bisnis dan HAM," kata Anis di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3/2023).

Baca juga: GP Farmasi Indonesia Dukung Investigasi BPOM dan Kemenkes Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut

Baca juga: Dinkes DKI Jakarta: Suspek Gagal Ginjal Akut yang Negatif Didiagnosa Long Covid-19

Anis menjelaskan, sebanyak 326 kasus gagal ginjal akut pada anak tersebar di 27 provinsi Indonesia, sepanjang 2022 hingga 5 Februari 2023.

Adapun kasus tersebut terjadi akibat keracunan sirup yang mengandung senyawa EG/DEG.

Anies menilai, pemerintah lamban menginformasikan ke masyarakat soal adanya kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak, akibat penggunaan obat sirup.

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved