Pemilu 2024
Tak Jelas Kelanjutan Kerusuhan Pemilu 2019, Ayah Harun Al-Rasyid Minta Pemerintah Tanggung Jawab
Didin Wahyudin (50) ayah Harun Al-Rasyid masih berupaya mencari keadilan untuk putranya yang tewas tertembak
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
"Karena penyelenggara pilpres ini pemerintah. Jadi timbul sengketa, sengketa ini karena pilpres, jadilah kerusuhan, jadilah banyak korban," kata dia.
Lebih lanjut, ada tiga nama yang Didin tandai karena dianggap abai menyelesaikan kasus pada saat itu. Di antarnya Joko Widido, Prabowo, dan Kapolri Tito Karnavian.
"Mereka yang harus bertanggungjawab, tapi justru menyalahkan kami bahwa Harun perusuh," ujar Didin.
"Tapi kalau secara (betul perusuh), apa memang berhak anak 15 tahun dibunuh? Seharusnya kalau merusuh, diamankanlah atau apa, tidak ada hak untuk membunuh. Setelah membunuh apa yang terjadi? Mereka mengabaikan," lanjutnya.
Didin sendiri bahkan tidak pernah bisa membayangkan bagaimana anak 15 tahun bisa merusuh dan melawan sejumlah aparat keamanan bersenjata lengkap.
Terlebih lagi, Didin mengenal sosok Harun sebagai pribadi yang saleh dan rajin mengikuti kajian hingga hadroh.
"Anak 15 tahun berhadapan dengan kepolisian dengan senjata lengkap, tameng, pakaian juga anti peluru. Masa anak 15 tahun bisa melakukan seperti ini?" tanya Didin menohok.
"Itu anak sekecil itu dihantam, dihajar apa memang begitu perlakukannya?" lanjutnya.
Kini, dirinya hanya berupaya menegakkan keadilan meski digempur banyak rasa tidak percaya pada pemerintah.
Didin bahkan bersumpah, jika dirinya tak mendapatkan keadilan di dunia, perkara ini akan dibawa olehnya sampai akhirat.
"Meninggalnya anak saya ikhlas, rida, tapi untuk perlakuannya itu harus (diadili), ini kan negara hukum, sampai kapanpun saya enggak ikhlas saya akan tuntut," kata Didin.
"Kalau meninggal saya serahkan ke Allah, tapi untuk keadilan harus ditegakkan. Ini bukan negara pembunuh dan pemerintah harus tanggung jawab," pungkasnya.
Untuk informasi, Harun Al-Rasyid merupakan seorang remaja berusia 15 tahun diketahui menjadi salah satu korban tewas dalam kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tewasnya Harun menjadi pertanyaan banyak pihak, mengingat usianya yang tergolong masih belia.
Saat debat calon presiden (capres) perdana di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023), Anies Baswedan kembali mengangkat nama Harun Al-Rasyid lagi lantaran menganggap kasusnya masih kabur hingga hari.
| Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
|
|---|
| Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
|
|---|
| DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
|
|---|
| Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
|
|---|
| Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.