Pemilu 2024

Tak Jelas Kelanjutan Kerusuhan Pemilu 2019, Ayah Harun Al-Rasyid Minta Pemerintah Tanggung Jawab

Didin Wahyudin (50) ayah Harun Al-Rasyid masih berupaya mencari keadilan untuk putranya yang tewas tertembak

Kolase Tribunnews
Kerusuhan 22 Mei 2019 terkait dengan Pemilu hingga menewaskan Harun Al Rasyid, hingga kini belum terungkap 

"Karena penyelenggara pilpres ini pemerintah. Jadi timbul sengketa, sengketa ini karena pilpres, jadilah kerusuhan, jadilah banyak korban," kata dia.

Lebih lanjut, ada tiga nama yang Didin tandai karena dianggap abai menyelesaikan kasus pada saat itu. Di antarnya Joko Widido, Prabowo, dan Kapolri Tito Karnavian.

"Mereka yang harus bertanggungjawab, tapi justru menyalahkan kami bahwa Harun perusuh," ujar Didin.

"Tapi kalau secara (betul perusuh), apa memang berhak anak 15 tahun dibunuh? Seharusnya kalau merusuh, diamankanlah atau apa, tidak ada hak untuk membunuh. Setelah membunuh apa yang terjadi? Mereka mengabaikan," lanjutnya.

Didin sendiri bahkan tidak pernah bisa membayangkan bagaimana anak 15 tahun bisa merusuh dan melawan sejumlah aparat keamanan bersenjata lengkap.

Terlebih lagi, Didin mengenal sosok Harun sebagai pribadi yang saleh dan rajin mengikuti kajian hingga hadroh.

"Anak 15 tahun berhadapan dengan kepolisian dengan senjata lengkap, tameng, pakaian juga anti peluru. Masa anak 15 tahun bisa melakukan seperti ini?" tanya Didin menohok.

"Itu anak sekecil itu dihantam, dihajar apa memang begitu perlakukannya?" lanjutnya.

Kini, dirinya hanya berupaya menegakkan keadilan meski digempur banyak rasa tidak percaya pada pemerintah.

Didin bahkan bersumpah, jika dirinya tak mendapatkan keadilan di dunia, perkara ini akan dibawa olehnya sampai akhirat.

"Meninggalnya anak saya ikhlas, rida, tapi untuk perlakuannya itu harus (diadili), ini kan negara hukum, sampai kapanpun saya enggak ikhlas saya akan tuntut," kata Didin.

"Kalau meninggal saya serahkan ke Allah, tapi untuk keadilan harus ditegakkan. Ini bukan negara pembunuh dan pemerintah harus tanggung jawab," pungkasnya. 

Untuk informasi, Harun Al-Rasyid merupakan seorang remaja berusia 15 tahun diketahui menjadi salah satu korban tewas dalam kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Tewasnya Harun menjadi pertanyaan banyak pihak, mengingat usianya yang tergolong masih belia.

Saat debat calon presiden (capres) perdana di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023), Anies Baswedan kembali mengangkat nama Harun Al-Rasyid lagi lantaran menganggap kasusnya masih kabur hingga hari.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved