Pemilu 2024
Tak Jelas Kelanjutan Kerusuhan Pemilu 2019, Ayah Harun Al-Rasyid Minta Pemerintah Tanggung Jawab
Didin Wahyudin (50) ayah Harun Al-Rasyid masih berupaya mencari keadilan untuk putranya yang tewas tertembak
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, KEBON JERUK — Memasuki pemilihan umum (Pemilu) 2024, Didin Wahyudin (50) ayah Harun Al-Rasyid masih berupaya mencari keadilan untuk putranya yang tewas tertembak saat kerusuhan Pemilu 2019, di kawasan Slipi, Jakarta Barat.
Pasalnya, peristiwa yang terjadi pada 21-22 Mei 2023 itu menyisakan duka mendalam bagi Didin dan keluarga.
Laksana sebuah mimpi buruk yang tak kunjung usai, Didin bahkan tak tahu bagaimana kelanjutan kasus putranya itu.
Jangankan untuk mengetahui siapa penembak putranya, Didin bahkan tak pernah mendapatkan bantuan dari pihak manapun usai peristiwa tersebut.
"Tidak jelas ya (kelanjutan dari polisi), kalau saya lihat di TV bahwasanya Harun perusuh," kata Didin saat ditemui di rumahnya, Jalan Duri Mas Barat 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Buzzer Ini Dibayar Rp 285 Juta di Pemilu 2019, Masih Negosiasi Harga dengan Capres di Pilpres 2024
Kendati begitu, Didin tak yakin putranya melakukan hal demikian.
Sehingga ia meyakini jika Harun hanyalah seorang korban yang mendapatkan ketidakadilan dalam peristiwa kerusuhan Pemilu 2019 lalu.
"Yang saya tahu anak saya ditemukan di gorong gorong, sudah berlumuran darah. Diangkat sama orang yang ada di situ, dibawa naik motor ke belakang, lalu diangkut ke ambulans. Tetapi masih bernapas, sudah berlumuran darah," ucap Didin penuh kepasrahan.
"Meninggalnya sebelum sampai ke RS Dharmais. Sudah tidak kuat mungkin, dia mengembuskan napas terakhir pas masuk ke RS Dharmais," lanjutnya.
Namun meski meninggalnya Harun penuh kejanggalan, tragedi itu belum juga menemukan titik terang.
Berulang kali Didin mencari keadilan dengan ikut di berbagai kesempatan aksi, tetapi berulang kali juga dia menelan kecewa.
Dia bahkan merasakan keadilan seperti tumpul ke bawah dan runcing ke atas di era kepemimpinan Joko Widodo.
"Sudah jelas kecewa, bahkan saya berjuang itu bukan main-main, sampai beberapa kali kena gas air mata, setiap aksi saya selalu turun. Dari aliansi mana, mahasiswa atau apa saya ikut turun. Karena memang keadilan di era Jokowi tidak ada lagi," jelas Didin.
Baca juga: Ungkit Kenangan Pahit Pemilu 2019, Ganjar: Kalau Pak Mahfud Dulu Tidak Jadi Wapres, Hari Ini Saatnya
Menurutnya, tiap dirinya turun dan menggerilyakan tuntutan, dia selalu meminta agar pemerintah menyelesaikan tanggung jawabnya.
Terutama, penyelenggara pemilihan presiden (pilpres) 2019 lalu.
| Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
|
|---|
| Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
|
|---|
| DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
|
|---|
| Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
|
|---|
| Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.