Cacar Monyet

Cacar Monyet Proyek Titipan WHO, Pengamat: Dinas Kesehatan DKI Cari Untung dengan Suntik Vaksin

Dinas Kesehatan DKI Jakarta diduga ingin menciptakan suasana panik untuk masyarakat dengan menggaungkan penyakit monkeypox

Istimewa
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah soal cacar monyet merebak di Jakarta 

Gejala Awal 

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama menjelaskan, penularan monkeypox melalui kontak kulit, luka, cairan tubuh dan seksual.

"Masa inkubasi cukup panjang dari tertular sampai muncul gejala bisa 3-21 hari dan tersering 6-10 hari," ucap Ngabila, Senin (23/10/2023).

Kendati demikian, Ngabila mengimbau masyarakat tidak panik tapi perlu waspada dengan penularan monkeypox

Adapun beberapa langkah untuk mencegah penularan penyakit monkeypox yang dapat mengakibatkan kematian.

Baca juga: PB IDI Rekomendasi Pemberian Vaksin Cacar Monyet Dipusatkan Ke Dinkes Kabupaten/Kota

"Pertama naga kebersihan diri dengan rajin memakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terutama jika sedang sakit dan bertemu orang sakit," ucap Ngabila.

Bandingkan foto orang terkena cacar monyet bersumber dari WHO dan anak warga Cianjur, Jawa Barat, yang tangannya diduga terkena cacar monye.
Bandingkan foto orang terkena cacar monyet bersumber dari WHO dan anak warga Cianjur, Jawa Barat, yang tangannya diduga terkena cacar monye. (photocollage/wartakotalive.com/who)

Kedua, Ngabila memberikan saran agar masyarakat hindari kontak fisik dengan keluarga atau teman yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan, jerawat, luka dan lenting isi air di kulitnya.

"Ketiga berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya," tuturnya.

Keempat, hindari kontak wajah, mulut, kulit, dan barang sehari-hari yang dipakai penderita monkeypox.

Kelima, vaksinasi monkeypox sudah ada di Indonesia dengan jumlah terbatas dan diperuntukkan untuk kelompok berisiko tinggi.

"Hindari komplikasi dan kematian dengan deteksi dini. Jika ada gejala seperti di atas segera periksa ke rumah sakit," imbuhnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus positif monkeypox atau cacar monyet di ibu kota mencapai delapan orang terhitung sampai Senin (23/10/2033) pagi.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama menjelaskan, kasus monkeypox sudah ada di Jakarta sejak Agustus 2022 dengan total pasien satu orang.

Namun, setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, pasien tersebut telah dinyatakan sembuh oleh dokter.

"Kemudian, sepanjang Oktober 2023 ini ada tujuh pasien monkeypox yang masih isolasi di rumah sakit," katanya, Senin. (m26)


 

 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved