Cacar Monyet

Satu Pasien Cacar Monyet di Jakarta Alami Kondisi Berat dengan Komorbid

ada satu kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) yang dirawat dalam kondisi berat dengan observasi ketat di RSUD DKI Jakarta

warta kota/leonardus wical
Kepala Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama menyatakan sakit gangguan ginjal akut cukup berbahaya bagi penderitanya, karena akan mengalami fase seperti long covid. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkap, ada satu kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) yang dirawat dalam kondisi berat dengan observasi ketat.

Pasien itu telah dirujuk dari RSUD DKI Jakarta ke salah satu rumah sakit rujukan vertikal milik Kemenkes RI pada Sabtu (25/11/2023).

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengapresiasi, Kementerian Kesehatan RI dengan sigap telah menyediakan antivirus spesifik untuk mpox, baik sediaan vial untuk diberikan intravena / infus dan sediaan tablet (oral).

Setiap pasien disediakan obat untuk perawatan 14-21 hari.

“Obat vial ada tecovirimat, cidofovir. Obat oral tecovirimat, brincidovovir. Pasien mpox bergejala kritis biasanya memiliki komorbid berat lainnya seperti TBC, HIV, penyakit menular seksual lain: sifilis, herpes, CMV, dan lain-lain,” kata Ngabila dari keterangannya yang dikutip pada Ahad (26/11/2023).

Meski demikian, Ngabila meminta masyarakat tidak perlu panik, tapi diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan tidak lengah.

Masyarakat jangan menyepelekan mpox dan jika diri sendiri atau orang sekitar bergejala demam disertai lenting isi air / nanah di kulit / pada mulut segera dilakukan pemeriksaan swab PCR Mpox di puskesmas / RS terdekat. Deteksi dan pengobatan dini adalah kunci untuk mencegah kematian Mpox.

“Jangan menstigma saudara-saudara kita yang memang bergejala atau pengobatan Mpox,” imbuhnya.

Hingga Sabtu (25/11/2023) pukul 19.00, total kasus positif Mpox di Jakarta mencapai 43 orang.

Sementara kasus positif pada tahun 2023 ada 42 orang, sedangkan satu kasus terjadi pada 2022 lalu.

“Positivity rate PCR 23 persen, semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak seksual, dan semuanya adalah laki-laki usia 25-50 tahun,” ungkapnya.

Untuk kasus tahun 2023, lanjut dia, ada 26 orang yang telah selesai menjalani isolasi. Sedangkan 16 orang masih menjalani isolasi.

“Untuk total penerima vaksin dosis satu ada 495 orang dan dosis dua ada 221 orang,” imbuhnya.

Dia menambahkan, pendekatan mpox sebagai infeksi menular seksual (IMS) telah berkolaborasi dengan program HIV.

Karena itu, program ini harus dikencangkan seperti kolaborasi TB-HIV-DM.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved