Cacar Monyet
Tekan Penyebaran Cacar Monyet, Dinkes DKI Ingatkan Berhubungan Seks dengan Aman dan Sehat
Demi menekan angka penyebaran cacar monyet, Dinkes DKI mengingatkan agar masyarakat harus berhubungan seksual dengan aman dan bersih.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus positif cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Jakarta tembus 31 orang.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk melakukan berbagai upaya pencegahan dari penyakit tersebut.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, masyarakat harus berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat.
Jika sedang demam, gejala lenting isi air , nanah, jerawat, kemerahan, koreng, jangan berhubungan seksual dulu (baik oral / genital).
“Hindari kontak fisik kulit dengan kulit pada luka dan pola hidup bersih sehat dengan rajin cuci tangan pakai air mengalir dan sabun serta pakai masker,” kata Ngabila berdasarkan keterangannya, Senin (13/11/2023).
Ngabila mengatakan, pemerintah juga melakukan vaksinasi pada kelompok rentan yang berisiko tinggi.
Baca juga: Total Kasus Cacar Monyet di Jakarta Tembus 28 Orang, Semua Tertular dari Kontak Seksual
Dia mengajak masyarakat untuk sama-sama mencegah kematian MPox dengan deteksi dini dan diobati segera.
“Seluruh Puskesmas dan RS dapat melakukan pemeriksaan swab untuk mendiagnosis. Jangan panik, tetap waspada, mari peduli dan deteksi cepat untuk diri sendiri dan orang sekitar,” imbuhnya.
Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan pada Kemenkes RI ini mengungkap, berbagai upaya yang dilakukan kementerian. Mulai dari detect, prevent, respond untuk cegah wabah Mpox meluas.
Untuk detect, yakni deteksi dini yang segera untuk diobati. Penemuan kasus aktif sudah mengeluarkan SE peningkatan kewaspadaan cacar monyet dan pedoman monkeypox.
“Penemuan kasus aktif tidak hanya pada kontak erat kasus tapi juga suspek yang bergejala yang datang ke fasilitas kesehatan segera diperiksakan PCR jika memenuhi kriteria suspek / terduga. Yang positif PCR segera dilakukan pemeriksaan lanjutan whole genome sequencing / WGS atas instruksi Bapak Menteri Kesehatan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, tingkat kematian / case fatality rate (CFR) sekitar 1 persen. Dari 100 kasus positif bisa 1 meninggal mayoritas karena infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko yakni, ibu hamil, ibu menyusui, anak, lansia.
“Untuk prevent, vaksinasi mulai dilakukan untuk 500 orang kelompok berisiko di Jakarta selama seminggu kedepan. Diberikan 1 orang 2 dosis, selang 4 minggu. Karena saat ini stok vaksin monkeypox di Indonesia ada 1.000 dosis (untuk 500 orang),” jelasnya.
Baca juga: Dinkes DKI Rutin Tracing, Jumlah Kasus Cacar Monyet di Jakarta Terus Bertambah
Kemudian melakukan sosialisasi dan edukasi masif cegah sakit dengan tiga cara, yaitu dengan pola hidup bersih dan sehat pakai masker, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Lalu hindari kontak kulit dan luka, serta berhubungan seksual yang aman, sehat, bersih.
Virus Cacar Monyet Penularannya hingga 21 Hari, Ditandai dengan Munculnya Lenting di Kulit |
![]() |
---|
Dr Ngabila Salama Sebut Ada Gejala Khas Cacar Monyet yang Wajib Diwaspadai |
![]() |
---|
Satu Pasien Cacar Monyet di Jakarta Alami Kondisi Berat dengan Komorbid |
![]() |
---|
Cacar Monyet di Jakarta Barat Naik Jadi 10, Kemungkinan karena Hubungan Sesama Jenis |
![]() |
---|
Kasus Monkeypox di Jakarta Kini Bertambah jadi 29 Orang, Laki-laki Rentan Tertular |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.