Pelecehan Seksual

Siswi SMP Jadi Korban Pelecehan Seksual Oknum Pejabat di Kebayoran Lama, Paman: Sudah Ditindih

Seorang oknum pejabat diduga melecehkan seorang siswi SMP. Karena nafsu siswi itu dicium dan ditindih. Sayang polisi diam saja.

Editor: Valentino Verry
Istimewa
Ilustrasi - Siswi SMP menjadi korban pelecehan seksual oknum pejabat di Kebayoran Lama, sayang polisi diam saja meski laporan sudah dilakukan sejak Maret 2023. 

"KPAI berpandangan beberapa penyebab tingginya angka kekerasan pada lingkungan satuan pendidikan antara lain, akibat terjadinya learning loss dampak pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi Covid-19, pengaruh game online dan media sosial yang masih banyak menyajikan tayangan yang penuh kekerasan dan tidak ramah anak," ujar Aris.

Akibat hal tersebut, Aris mengatakan karakter, akhlak, serta budi pekerti anak menjadi lemah. Selain itu, dirinya mengungkapkan ada penyimpangan relasi kuasa antara pendidik dengan peserta didik.

"Sehingga seringkali bentuk kebijakan atau hukuman yang diberikan dapat mengakibatkan kekerasan pada peserta didik," tutur Aris.

Dirinya menilai ada penyalahgunaan relasi kuasa antara peserta didik sesama peserta didik.

"Merasa menjadi kakak kelas, merasa lebih kuat, sehingga mendorong melakukan kekerasan kepada yang adik kelas atau yang lebih lemah," ujar Aris.

Selain itu, Aris menilai struktur kurikulum dan metode pembelajaran masih menitikberatkan pada capaian target kognitif saja.

"Sehingga pendidikan penguatan karakter kurang mendapatkan perhatian, serta pengawasan yang lemah dari satuan pendidikan serta kontrol kebijakan dan regulasi pada sisi implementasi dari dinas pendidikan," pungkas Aris.

Penyebab lainnya, kata Aris, adalah anak dengan kontrol diri yang rendah, kehidupan keluarga yang tidak harmonis.

Lalu kebijakan sekolah dalam menciptakan rasa aman dan ramah terhadap seluruh siswa dan pengawasan disiplin positif satuan pendidikan yang masih rendah.

KPAI juga mencatat ada 2.355 laporan kasus pelanggaran terhadap perlindungan anak yang masuk hingga Agustus 2023.

"Anak sebagai korban bullying/perundungan 87 kasus, anak korban pemenuhan fasilitas pendidikan 27 kasus, anak korban kebijakan pendidikan 24 kasus, anak korban kekerasan fisik dan atau psikis, 236 kasus," ujar Aris.

Kasus yang paling banyak adalah, kekerasan seksual terhadap anak dengan 487 kasus. Aris mengatakan kasus ini terus mengalami peningkatan setiap bulannya.

Menurut Aris, seluruh pihak terkait harus memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan laporan kekerasan terhadap anak ini.

"Data ini cenderung naik setiap bulannya, sehingga perlu mendapatkan perhatian bersama untuk menekan penurunan angka kekerasan anak, khususnya di lingkungan satuan pendidikan," ucap Aris.

Dirinya menyoroti kekerasan terhadap anak yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan. Sedianya, menurut Aris, lingkungan pendidikan harusnya aman dari segala kekerasan.

"Lingkungan pendidikan harus aman dan nyaman untuk anak, sehingga tumbuh kembang anak dapat maksimal," pungkas Aris. Semua pihak, kata Aris, harus turun tangan mengatasi situasi darurat kekerasan pada satuan pendidikan ini.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved