Pilpres 2024

Pemikiran Tiga Bacapres terkait Ekonomi dan Demokrasi Bakal Dikupas di President Lecture's

Peneliti Utama BRIN Siti Zuhro akan mengupas pemikiran para bacapres terkait strategi IPTEKIN apa yang bisa dilakukan untuk Indonesia unggul di 2024.

|
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Profesor Siti Zuhro selaku Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekaligus anggota majelis dewan pakar PPI. 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Tiga calon presiden (Capres) Republik Indonesia (RI) yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto bakal hadir dalam President Candidate Lecture's besok, di Studio 1 Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (17/10/2023).

Acara yang diinisiasi oleh Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) itu, akan menguliti pemikiran para bakal capres soal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (IPTEKIN).

Sekira tiga panelis akan dilibatkan dalam diskusi tersebut. Salah satu di antaranya adalah Profesor Siti Zuhro selaku Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekaligus anggota majelis dewan pakar PPI. 

Dia bakal menjadi panelis utama dan menanyai sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan ekonomi dan demokrasi di Indonesia, melalui pembahasan IPTEKIN.

Di mana nantinya, Siti akan megupas pemikiran para bacapres terkait strategi IPTEKIN apa yang bisa dilakukan untuk menjadikan Indonesia unggul di 2024.

Baca juga: Hakim MK Saldi Isra Bingung dan Aneh, Putusan MK Berubah Sekelebat Setelah Ipar Jokowi Ikut Rapat

Terutama, unggul dalam soal ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya.

"Karena kami sudah membuat satu tema atau topik yang tertentu ya masalah ilmu pengetahuan teknologi dan inovasi, maka bidang yang akan kami fokuskan ya itu saja," kata Prof Siti saat ditemui Warta Kota di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (16/10/2023).

"Berkaitan dengan tentu apa kebermanfaatan IPTEKIN itu terhadap ketahanan ekonomi dan demokrasi secara makro," imbuh dia.

Setelah itu, Siti bakal mengaitkan pembahasan itu dengan urgensi lembaga penelitian atau institusi riset dan inovasi, dalam membuat suatu landasan kebijakan yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara ke depannya.

Pasalnya menurut Siti, kebijakan negara tidak bisa serta merta dihasilkan secara instan. Melainkan ada strategi yang harus ditempuh terlebih dahulu. 

Oleh karenanya, ia bersama periset dari PPI menggelar acara President Candidate Lecture's untuk mengulik visi misi para bakal capres dan keberpihakannya pada isu IPTEKIN.

Baca juga: Aplikasikan QR Code, Kunjungan Deteni di Kantor Imigrasi Jaksel Kini Bisa Diakses Lewat WhatsApp

Mengingat sejumlah negara maju seperti Amerika, telah menjadikan IPTEKIN sebagai tolak ukur suksesnya sebuah negara. Ditambah lagi, Indonesia memiliki mimpi emas di 2045 mendatang.

Praktis, pemikiran calon presiden sebagai penentu dan pemegang kebijakan negara, akan berpengaruh besar pada kesuksesan mimpi tersebut.

"Itu yang harusnya dikedepankan (IPTEKIN), sehingga kebijakan negara itu sebagai keputusan politik itu betul-betul membooming (terangkat), nah itu yang kami harapkan nanti apa sebetulnya visi ke depan atau mungkin misi nantinya," kata Siti.

"Tentu salah satu dari mereka akan dilantik kan, nah kami ingin mengorek apa sebetulnya keberpihakannya seperti apa pada IPTEKIN yang akan dikembangkan," imbuhnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved