Pilpres 2024

Pemikiran Tiga Bacapres terkait Ekonomi dan Demokrasi Bakal Dikupas di President Lecture's

Peneliti Utama BRIN Siti Zuhro akan mengupas pemikiran para bacapres terkait strategi IPTEKIN apa yang bisa dilakukan untuk Indonesia unggul di 2024.

|
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Profesor Siti Zuhro selaku Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekaligus anggota majelis dewan pakar PPI. 

Siti berpandangan, isu IPTEKIN sangatlah relevan dan signifikan dikedepankan dalam memuat kebijakan.

Baca juga: Saling Tantang di Media Sosial, Jefri Nichol dan El Rumi Siap Duel dan Bertarung Tinju di Atas Ring

Khusunya, ketika Indonesia hendak maju secara akselerasi, bukan berdasarkan bisnis.

Sehingga, kata dia, perlu adanya trobosan atau inovasi yang dilakukan bacapres untuk mewujudkan Indonesia emas 2024.

"Jadi tambahan kata inovasi itu yang pastinya thinking out of the box (luar dugaan), tidak linier tapi bagaimana membuat satu akselerasi melalui inovasi dari berbagai bidang," kata Siti.

"Nah ini yang nanti kami ingin korek (gali), baik itu berkaitan dengan IPTEKIN yang untuk ekonomi dan demokrasi, bagaimana untuk pembangunan di daerah, bagaimana masalah perbatasan dalam manajemen pembangunan dengan menggunakan IPTEKIN nanti," imbuhnya.

Siti memastikan, hadirnya ia sebagai panelis utama besok tidak akan memojokkan ketiga bakal capres, melainkan akan menguliti pemikirannya.

Hal itu dilakukan semata agar masyarakat melihat kecerdasan dan alur pemikiran calon pemimpin baru Indonesia di 2024.

"Jadi kami fokuskan capres itu tidak diinterupsi hanya untuk perdebatan, tapi dia mengeksplorasi, dia menyampaikan dengan keleluasaan yang cukup, dan berfokus pada apa yang kami kehendaki untuk menjelaskan," ungkap Siti.

"Kami harapkan benar-benar bukan untuk show tapi literasi kepada publik tentang topik IPTEKIN tadi, itu dampaknya atau keterkaitannya dengan pembangunan ekonomi atau ketahanan ekonomi dan demokrasi," pungkasnya.

Untuk informasi, acara President Candidate Lecture's besok akan digelar dalam bentuk tanya jawab secara bergilir kepada pada bakal calon presiden.

Masing-masing dari mereka, diberi waktu kurang lebih 30 menit.

Adapun pemisahan bakal capres tersebut dilakukan agar publik bisa menilai orisinalitas pemikiran capres yang akan memimpin Indonesia di 2024 nanti. (m40)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved