Lipsus Warta Kota

Bangunan Rusun di Jakarta Banyak yang Alami Kerusakan, Pengamat: Pemprov Harus Audit

Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta, harus segera melakukan audit, guna mengetahui kondisi terkini bangunan, hingga tingkat huniannya.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Potret Rusunawa Jatinegara Barat, yang penghuninya banyak menunggak bayar uang sewa. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga sampaikan komentar terkait kondisi rusunawa dan rusunami, yang saat ini mulai alami kerusakan, karena kurangnya pengelolaan.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta, harus segera melakukan audit, guna mengetahui kondisi terkini bangunan, hingga tingkat huniannya.

"Pemprov DKI harus segera mengaudit seluruh rusun yang dimiliki DKI, untuk mengetahui kondisi terkini bangunan gedungnya, tingkat hunian, ketepatan sasaran penghuninya, baik rusunawa dan rusunami," kata dia saat diwawancarai, Senin (9/10/2023).

Bagi rusun yang kondisi sudah kurang layak lanjut Joga, harus segera diputuskan apakah cukup dengan renovasi, atau harus dilakukan revitalisasi.

Baca juga: Pernah Tenggelam karena Banjir, Warga Rusunawa Muara Baru Bersyukur Digusur Jokowi

Jika pun harus dilakukan revitalisasi, maka Pemprov DKI dapat memikirikan lebih lanjut, terkait pembangunan ulang dengan bangunan yang kekininan, dan ramah lingkungan.

"Bagi rusun yang sudah buruk kondisinya harus seger diputuskan, apakah cukup direnovasi atau direvitalisasi, atau harus dibongkar dan dibangun ulang dengan arsitektur bangunan gedung rusun kekinian, yang lebih modern, segar dan ramah lingkungan," ujar Joga.

Lebih lanjut, Joga menilai Pemprov DKI harus tetap membangun lebih banyak hunian vertikal seperti rusun bagi masyarakat yang terdampak dan berpenghasilan rendah (MBR).

"Pemprov DKI tetap harus membangun lebih banyak hunian vertikal atau rusun untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi warga yang terdampak pembangunan," ucap Joga.

"Kemudian masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR, kelompok atau keluarga muda pekerja, generasi milenial. Sehingga, mendorong warga dapat tinggal di pusat kota dengan harga rusunawa yang lebih terjangkau," sambungnya. (m41)
 
 
 
 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved