Pemilu 2024

Dibayangi Sanksi Disiplin dari PKB, Gus Yaqut Melawan: di Mana Kesalahan Saya?

Yaqut mengungkapkan bahwa ia belum menerima surat panggilan resmi dari PKB. "Saya harus tahu, siapa yang berwenang.

Editor: Feryanto Hadi
dok. Kementerian Agama
Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas saat memberi sambutan pada acara Doa Kebangsaan di Solo, Jumat (29/9/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mempertanyakan rencana dirinya akan dikenakan sanksi disiplin oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Yaqut membantah bahwa dirinya telah melakukan kesalahan.

Jadi, dia heran dengan adanya isu untuk mendisiplinkan dirinya

Ia pun mempertanyakan di mana letak kesalahannya sehingga memerlukan sanksi disiplin.

"Partai ini memiliki AD/ART yang jelas. Semua kader, termasuk saya, tunduk pada aturan itu. Di mana, saya bertanya, di mana kesalahan saya?" ujar Yaqut di Gedung DPR, Jakarta.

Baca juga: PKB Bakal Disiplinkan Gus Yaqut, Komandan Densus 99 GP Ansor Sebut Cak Imin Politisi Baperan

Yaqut juga menekankan bahwa dirinya adalah salah satu pengurus DPP PKB, dengan jabatan sebagai ketua di salah satu bidang. Baginya, pihak DPP PKB harus menyebutkan dengan jelas siapa yang akan memanggilnya untuk dikenakan sanksi disiplin.

Hingga saat ini, Yaqut mengungkapkan bahwa ia belum menerima surat panggilan resmi dari PKB.

"Saya harus tahu, siapa yang berwenang.

Saya hanya seorang pengurus. Saya tidak bisa memanggil diri saya sendiri," ungkapnya.

Sebelumnya, Yaqut mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang tidak hanya mahir berbicara dan berbicara manis.

Ia mendesak publik untuk memperhatikan dengan seksama rekam jejak calon pemimpin.

"Jika rekam jejaknya baik, itu bagus. Jika wajahnya tampan, itu bagus. Jika bicaranya manis, itu bagus. Namun, jika tidak, maka sebaiknya tidak. Jangan pertaruhkan masa depan negeri ini kepada orang yang tidak peduli pada kita semua. Periksa rekam jejaknya," tegas Yaqut. 

Selain itu, ia juga mengingatkan agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama untuk kepentingan politik.

Yaqut mengingatkan peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019 yang dianggapnya penuh dengan penyalahgunaan agama sebagai alat politik.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, turut memberikan tanggapan terhadap pernyataan tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah disiplin terkait pernyataan Yaqut.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved