Pemilu 2024

Bakar Semangat Kader Partai Pengusung dan Relawan, Anies Ajak Semua All Out

Bakar Semangat Kader Partai Pengusung dan Relawan di Kebumen, Anies Ajak Semua All Out Menangkan Pemilu 2024

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menghadiri silaturahmi kader Partai Pengusung serta Relawan di Trio Azana Style Kebumen, Jawa Tengah pada Senin (2/10/2023). 

Sejalan dengan perangkat hak asasi manusia internasional, IHC juga mendorong penghargaan keberagaman budaya dan kreativitas manusia, dan saling menghargai di antara sesama komunitas.

Pengakuan UNESCO berarti pemerintah dan masyarakat dituntut selalu melakukan promosi, preservasi, dan proteksi.

Tugas pemerintah adalah melindungi batik dari pemalsuan, memastikan pewarisan antargenerasi, serta mendokumentasi dan mempromosikan.

Sementara, bagi organisasi nonpemerintah, komunitas batik di berbagai daerah, dan perancang mode juga perlu mendukung warisan budaya batik.

Dalam rangka melindungi batik dan sebagai bentuk tanggung jawab, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 74/M-Ind/Per/9/2007 tentang Batikmark "batik Indonesia".

Dalam peraturan ini menyebutkan, batik adalah tekstil hasil pewarnaan secara perintangan menggunakan lilin batik sebagai zat perintang, berupa batik tulis, batik cap, atau batik kombinasi dan cap.

Tujuannya, menunjukkan identitas dan ciri batik buatan Indonesia, menjamin mutu batik Indonesia, dan memberi perlindungan hukum dari persaingan tak sehat di dalam dan luar negeri.

Bukan sekadar kain bercorak

Penetapan UNESCO menjadikan batik sebagai warisan budaya tak benda, bukan sekadar melihat batik sebagai kain bercorak, melainkan juga karena batik diwariskan secara turun-temurun dengan landasan falsafah budaya lokal dan merekam perubahan pada suatu generasi.

”Batik adalah cerita. Setiap masa memiliki cerita, termasuk generasi X, Y, atau Milenial, dan generasi Z serta penerusnya,” kata asesor uji sertifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bidang batik Budi Darmawan, mengutip Harian Kompas, 17 Oktober 2019.

Ia mengatakan, teknik membuat kain batik menggunakan malam, mencelup warna, dan pelorotan lilin malam juga diterapkan di beberapa negara di Benua Afrika dan di Malaysia.

Namun, motif batik di negara-negara itu masih mengopi benda yang tampak. Misalnya, motif gajah benar-benar gambar gajah.

Sementara, pada batik Nusantara, motif sudah transendental karena tidak lagi berfokus kepada bentuk fisik benda, hewan, manusia, tanaman, ataupun makhluk mitos yang menjadi inspirasi.

Corak yang ditorehkan perajin di kain mori adalah interpretasi budaya lokal terhadap benda-benda tersebut.

Maknanya juga berkembang karena ada motif tertentu yang hanya boleh dipakai untuk acara atau momen tertentu. Contohnya, motif parang yang diyakini bisa menolak bala.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved