Pemilu 2024

Tak Hanya Jadi 'Ban Serep', Ini Pandangan Pengamat Politik Jika Yusril Jadi Bacawapres Prabowo

Tak Hanya Jadi 'Ban Serep', Ini Pandangan Pengamat Politik Jika Yusril Jadi Bacawapres Prabowo Dalam Pilpres 2024

Editor: Dwi Rizki
warta kota/alfian firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra di kediamannya Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023), untuk membahas Pemilu 2024 yang damai. 

"Saya menyarankan agar Prabowo memilih cawapres dari parpol non parlemen yang bisa menjadi 'alternatif' yang bisa diterima, baik oleh Gerindra sendiri maupun Golkar, PAN, Demokrat, Gelora dan PSI. Bacawapres alternatf itu adalah Ketua Umum PBB, Prof. Yusril Ihza Mahendra," kata Al Fatih.

Apalagi Yusril pernah bicara dalam suatu podcast, bahwa apabila terpilih jadi wapres, kemungkinan besar dirinya akan mundur dari Ketua Umum PBB dan sepenuhnya mem-backup Prabowo sebagai presiden. Dia ingin berdiri di atas semua golongan.

Miliki Garis Keturunan NU Kultural

Besarnya dukungan parpol, Muhammad Al Fatih menilai Wapres Prabowo bukan sekedar 'ban serep', tetapi tokoh yang mampu bekerja membantu Prabowo dalam menata kehidupan bernegara yang 'kisruh' pasca amandemen UUD 45.

"Saya menyarankan agar Prabowo memilih cawapres dari parpol non parlemen yang bisa menjadi 'jalan tengah' yang bisa diterima, baik oleh Gerindra sendiri maupun Golkar, PAN, Demokrat, Gelora dan PSI," ungkap Muhammad Al Fatih dalam siaran tertulis pada Selasa (19/9/2023).

"Bacawapres jalan tengah itu ada pada Ketua Umum PBB, Prof. Yusril Ihza Mahendra," jelasnya.

Al Fatih menyampaikan ada beberapa alasan Yusril sebagai jalan tengah.

Pertama, Yusril dapat dikatakan seorang negarawan, intelektual, dan politisi yang pernah tiga kali menjabat menteri strategis di bawah tiga presiden yang berbeda.

Dia pernah bicara dalam suatu podcast, bahwa apabila terpilih jadi wapres, kemungkinan besar dirinya akan mundur dari Ketua Umum PBB dan sepenuhnya membantu Prabowo sebagai presiden.

"Dia ingin berdiri di atas semua golongan," imbuhnya.

Kedudukan Yusril di partainya diungkapkan Al Fatih memang unik dalam sejarah kepartaian di Indonesia.

Dia mempunyai kemiripan dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Pertama RI.

Kedua-duanya sama-sama cerdas dan intelektual.

Sjahrir adalah Ketua Partai Sosialis Indonesia (PSI) dan Yusril adalah Ketua Partai Bulan Bintang (PBB).

Kapasitas dan kemampuan pribadi kedua tokoh ini jauh lebih besar dibandingkan partai yang dipimpinnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved