Pemilu 2024

Bukan Kampanye Tapi Khutbah Jumat, Ini Pesan Cak Imin Kepada Ratusan Jemaah di Masjid Agung Al-Fathu

Bukan Kampanye, Tapi Khutbah Jumat, Ini Pesan Cak Imin Kepada Ratusan Jemaah di Masjid Agung Al-Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Bacawapres Koalisi Perubahan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi khatib salat Jumat di Masjid Agung Al-Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023).  

WARTAKOTALIVE.COM BANDUNG - Bacawapres Koalisi Perubahan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi khatib salat Jumat di Masjid Agung Al-Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023).

Pada khutbah Jumat ini, Cak Imin menyampaikan pesan khutbah pelajaran berharga yang terkandung dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 2.

Dalam khutbahnya, Cak Imin menyampaikan di dalam ayat kedua surah Al-Ma’idah di mana manusia dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

"Pelajaran yang sangat berharga itu antara lain sikap kebersamaan, tolong menolong dalam bingkai toleransi dan persaudaraan," kata Gus Imin dalam khutbahnya.

Cak Imin menuturkan bahwa surat Al-Maidah termasuk pada kategori surah Madaniyah yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Setelah Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Yatsrib yang kemudian Yatsrib jadi Madinah.

Baca juga: Sahabat Ustaz Abdul Somad Diperiksa Polisi karena Bantu Warga Rempang: Burhan Suka Sedekah Makanan

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Fakta Soal Rempang Eco City, Jadi Dasar Kampung Tua Harus Dipertahankan

"Di sini pelajaran juga bagi kita bahwa Muhammad bukan hanya sebagai nabi, Nabi Muhammad di Madinah sebagai nabi sekaligus sebagai pimpinan negara, pimpinan umat. Dalam kontekstual inilah, kita memahami “wata'awanuu”, dan hendaklah kalian saling tolong-menolong. Siapa," ucap Gus Imin

Karena ini bagian dari Surah Al Ma'idah dan Surah Al Ma'idah itu adalah surah madaniyah, berarti yang dikatakan untuk saling tolong-menolong bukan khusus yang umat Islam, tapi masyarakat Madinah yang secara keyakinan berbeda-beda.

"Jadi janganlah menjadi halangan keberbedaan dalam keyakinan untuk saling tolong-menolong. Janganlah keberagaman keyakinan menjadi penghalang untuk hidup bersama-sama. Kesadaran inilah menuntut toleransi sehingga melahirkan persaudaraan pelajaran inilah yang kita ambil dari firman Allah ini," papar dia.

Gus Imin menerangkan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah lama diajarkan untuk senantiasa mengamankan, melestarikan, dan tiga bentuk persaudaraan yang diajarkan oleh para ulama.

"Ada ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah atau ukhuwah basyariyah," jelas Gus Imin.

Ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan antara sesama muslim boleh jadi kita berbeda di dalam firqoh, berbeda di dalam  mazhab, beda di dalam thoriqoh. Tapi kita adalah saudara sesama umat Islam.

Perbedaan-perbedaan tersebut jangan jadi  penghalang kita untuk memiliki sikap saling tolong-menolong di dalam bingkai toleransi dan persaudaraan.

Kemudian ukhuwah wathoniyah, boleh jadi bukan umat Islam, tapi berdampingan hidup dalam negara kesatuan Republik Indonesia, itu adalah saudara kita, yang disebut dengan ukhuwah wathoniyah.

"Jangan jadi penghalang karena berbeda agama untuk saling tolong menolong dalam bingkai toleransi dan persaudaraan. Boleh jadi dia bukan umat Islam, bukan satu negara kesatuan Republik Indonesia, tapi dia adalah manusia, maka itupun adalah saudara yang disebut dengan ukhuwah insaniyah, saudara sesama manusia atau ukhuwah basyariah," ucap dia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved