Pemilu 2024
50 Hari Jelang Pendaftaran, Sandiaga Bocorkan Hasil Pertemuan Mardiono-Megawati Soal Cawapres Ganjar
50 Hari Jelang Pendaftaran, Sandiaga Uno Bocorkan Hasil Pertemuan Mardiono-Megawati Soal Cawapres Ganjar. Siapa Dia?
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - 50 hari jelang pendaftaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) 2024, koalisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) semakin intim.
Para pimpinan partai koalisi, yakni Plt Ketua Umum PPP, KH Muhamad Mardiono dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri telah menggelar pertemuan.
Keduanya membahas tentang strategi Pemenangan Pemilu 2024 dan Cawapres yang akan mendampingi Capres Ganjar Pranowo.
Pertemuan tersebut disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Salahuddin Uno menjadi bukti semakin kompaknya koalisi PPP dan PDIP.
Dirinya pun semakin optimis atas kemenangan dalam Pilpres 2024, khususnya capaian target 11 juta suara untuk PPP dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Ya, tinggal 50 hari lagi kurang lebih (pendaftaran Capres-Cawapres 2024), tentunya harus selalu optimis, selalu utamakan kerja," ungkap Sandiaga Uno usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) ke XVIII Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) di ICE BSD City, Tangerang, Banten pada Kamis (31/8/2023).
"Karena kita dilihat dari hasil kerja kita, bagaimana kita bisa berkontribusi untuk melanjutkan pembangunan yang fokus kepada bidang ekonomi," jelasnya.
Dalam koalisi PPP-PDIP, Sandiaga Uno menawarkan konsep ekonomi hijau dalam percepatan pembangunan.
Konsep itu katanya selaras dengan gagasan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) untuk menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045.
Lewat konsep tersebut, dirinya meyakini tagline PPP, yakni Harga Murah, Kerja Mudah dan Hidup Berkah akan terwujud dalam pemerintahan mendatang.
"Saya menawarkan konsep ekonomi hijau, termasuk yang Bapak Presiden angkat itu adalah ekonomi hijau, ekonomi yang membuka peluang kerja, sehingga kerja mudah, ekonomi yang menstabilkan harga-harga, sehingga harga-harga murah dan juga tentunya kita harapkan bahwa pemimpin ke depan amanah," ungkap Sandiaga Uno.
"Itu yang kita akan perjuangkan dan kita akan fokus di kerja, nanti tentunya harapannya membawa Indonesia menjadi Indonesia Emas dan Indonesia Maju di 2045," jelasnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, meski pimpinan partai koalisi PPP dan PDIP telah kembali bertemu, dirinya tak membeberkan siapa sosok Cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Sandiaga Uno menegaskan keputusan tersebut merupakan kewenangan kepada pimpinan partai politik.
Para kader, termasuk dirinya hingga kini masih beristiqomah dan berikhtiar memenangkan koalisi PPP-PDIP dalam Pemilu 2024 sesuai dengan kontrak politik.
"(Pengumuman Cawapres Ganjar) Itu nanti akan di level pimpinan partai politik, tentunya nanti akan menjadi pertimbangan. Tapi per hari ini kita berpegang teguh kepada hasil Rapimnas PPP," ungkap Sandiaga Uno.
"Jadi hasil Rapimnas PPP jelas, kerjasama politik dengan PDIP diperkuat, pemenangan Pilpres untuk Pak Ganjar semakin dipercepat dan bakal Calon Presidennya sesuai Rapimnas adalah dari PPP," jelasnya.
Megawati-Mardiono Bahas Cawapres Ganjar, Sandiaga Uno: Ibarat Menikah, Orangtua Harus Sepakat
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan sejumlah perkembangan politik dalam koalisi PPP dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Plt Ketua Umum PPP, KH Muhamad Mardiono disampaikannya telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pada beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh nasional itu membahas soal penetapan bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo.
Meski demikian, Sandiaga Uno tak membeberkan isi pertemuan tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia itu hanya menyebutkan hasil pertemuan akan disampaikan oleh Mardiono dalam waktu dekat.
Dirinya maupun para kader PPP katanya harus tetap istiqomah dalam menjalankan perjanjian kerjasama antara PPP dan PDIP, khususnya dalam menyerap aspirasi masyarakat serta memenangkan Pemilu 2024.
"Nanti pak mardiono akan menyampaikan tapi saya diberitahu bahwa pembicaraan terus berlanjut dan terus meningkat ke tingkatan selanjutnya. Jadi kita sabar saja menunggu, ibaratnya pasangan calon gitu mau menikah kan orangtuanya harus bicara dan harus sepakat," ungkap Sandiaga Uno di komplek Parlemen Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (30/8/2023).
"Itu yang kita beri ruang dan penghormatan kepada orangtua-orangtua kita ini untuk berbicara dalam situasi yang bersahabat kondusif dan saling menghormati," tambahnya.
Meski demikian, Sandiaga Uno mengaku optimis penetapan Capres-Cawapres 2024 sesuai dengan kesepakatan politik antara PPP dan PDIP, yakni mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres dengan Cawapres dari PPP.
"Kalau saya menganggapnya sih optimis dan positif," imbuhnya.
Optimismenya kian bertambah ketika dirinya bertemu dengan sejumlah pimpinan PDIP di gedung DPR RI.
Para pimpinan partai berlambang banteng moncong putih itu memintanya untuk berdoa lebih sering dan lebih panjang untuk menyambut penetapan Capres-Cawapres 2024.
"Tadi sempat teman-teman PDI Perjuangan menyampaikan beberapa harapan dan meminta saya untuk berdoa lebih panjang," ungkap Sandiaga Uno seraya tertawa.
"Tapi pada intinya kita akan terus membuka komunikasi untuk mengajak semua pihak bersama membangun negeri," ujarnya menegaskan.
Diduetkan dengan AHY di Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Kita Harus Rangkul Semua Pihak untuk Kerja Sama
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno angkat bicara soal berbagai isu jelang Pilpres 2024.
Isu pertama di antaranya soal bergabungnya Partai Demokrat yang mencalonkan Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Capres-Cawapres 2024.
Menjawab isu tersebut, Sandiaga Uno mengungkapkan PPP sangat terbuka dengan partai politik manapun, termasuk kepada Partai Demokrat.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno usai menghadiri Pendidikan Politik Menghadapi Pemilu 2024 'Harga Murah, Kerja Mudah, Hidup Berkah, Coblos Ka’bah' di DPW PPP DIY, Jalan Tentara Rakyat Mataram, Bumijo, Yogyakarta pada Selasa (29/8/2023).
"Kita ajak semua, rangkul untuk bekerjasama membangun suatu platform besar untuk keberlanjutan pembangunan kita, untuk memastikan bahwa fokus kita di bidang ekonomi, harga murah, kerja mudah dan hidup berkah ini kita bisa mengajak dan merangkul lebih banyak lagi partai maupun tokoh sekelas Mas AHY yang memiliki banyak kedekatan di tengah-tengah masyarakat," ungkap Sandiaga Uno.
Baca juga: Beda dengan Era Kepemimpinan Anies, APBD DKI Kini Anjlok hingga Defisit Rp 5 Triliun
Baca juga: Ketika Amien Rais Desak KPK Usut Tuntas Kasus KKN Anak Presiden, Megawati Minta Jokowi Bubarkan KPK
Namun, peluang kerjasama dengan partai politik lain, katanya harus selaras dengan komitmen PPP dan PDIP yang mengusung konsep percepatan pembangunan.
Sehingga, dirinya membantah isu akan adanya poros baru.
"Kita kerjasamanya politiknya dengan PDIP, istiqomah, jadi kita merangkul itu dalam rangka berjuang bersama. Semua sangat mungkin untuk bergabung, jangan kita tutup-tutup kesempatan kita untuk bekerjasama membangun bangsa," ungkap Sandiaga Uno.
"Kita semua harus buka peluang, kita harus tawarkan suatu pengorbanan, keberkahan. Bahwa kesempatan kita untuk memberikan sumbangsih dan kontribusi, mari kita merangkul bersama untuk membangun negeri," jelasnya.
Sementara itu, terkait semakin intimnya hubungan dengan Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno mengungkapkan sudah mengenal lama Capres dari PDIP itu.
Bahkan dirinya mengaku sudah sudah sangat kompak secara personal.
Akan tetapi, penetapan Capres-Cawapres 2024 merupakan kewenangan dari para pimpinan partai politik, sehingga keputusan ditegaskannya berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono.
"Sangat klik secara personal, tapi kan ini keputusannya pimpinan, secara personal sangat klik dan chemistry kita sudah memiliki, tinggal nanti tentunya pertimbangan dari pimpinan partai politik," ungkap Sandiaga Uno.
"Bu Mega dan Pak Mardiono, malam ini saya akan melaporkan hasil ini kepada Pak Mardiono," tambahnya.
Meski Dipasang-pasangkan dalam Pilpres 2024, Sandiaga Uno Tetap Istiqomah dengan Komitmen PPP
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan dirinya tetap istiqomah atas keputusan partainya.
Dirinya pun mengaku masih memgang teguh kesepakatan antara PPP dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terkait Pilpres 2024.
Termasuk mendukung sekaligus memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia itu selepas mengikuti Rapat Koordinasi Bappilu PPP yang digelar di Aula Masjid At-Taqwa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (27/8/2023).
"Tidak ada alternatif, kita terikat kerja sama politik, kita tidak membicarakan alternatif kita fokus kepada kerja sama politik yang sudah ditandatangani. Telah dikukuhkan perjuangan kita bersama PDI-P," ujar Sandiaga Uno dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Viral Gibran dan Kepala Daerah dari PDIP Pasang Stiker Ganjar di Rumah Warga, Ini Jawaban Bawaslu
Baca juga: Ketika Amien Rais Desak KPK Usut Tuntas Kasus KKN Anak Presiden, Megawati Minta Jokowi Bubarkan KPK
Dirinya juga meminta kader PPP untuk istiqomah dengan kerja sama politik yang sudah ada.
Apalagi, lanjutnya, istiqomah menjadi prinsip utama dalam PPP.
"Jadi kita menyampaikan kepada kader agar kader tidak memiliki beberapa pemikiran. Tapi mereka fokus saja istiqomah karena memang di PPP ini poin pertama dalam perjuangannya adalah ibadah," ujar Sandiaga Uno.
"Jadi kita ibadah yang pertama, dan keenam itu istikamah. Jadi kita akan terus istiqomah memperjuangkan yang sudah kita sepakati," imbuhnya.
Diduetkan dengan AHY di Pilpres 2024, Sandiaga Uno: PPP Terbuka untuk Membangun Indonesia
Sebelumnya, Sandiaga Uno angkat bicara soal adanya peluang kerjasama antara PPP dengan Partai Demokrat.
Peluang kerjasama itu muncul setelah ramainya isu pencalonan Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Saya melihat ada kesamaan pola pikir, kalau memang akhirnya yang mau digabungkan itu adalah konsolidasi, konsolidasi besar," ungkap Sandiaga Uno pada Sabtu (26/8/2023).
"Tentunya saya melihat bahwa ada peluang untuk kita membentuk suatu pemikiran bersama, terutama dengan Mas AHY dari Demokrat dan juga dengan temen-temen PKS, itu pemikiran saya supaya kita bisa mengkonsolidasikan," bebernya.
Terkait hal tersebut, Sandiaga Uno menyebutkan PPP sangat terbuka dengan seluruh partai politik, termasuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari PKS, Partai Demokrat dan Partai NasDem.
Baca juga: Ketika Amien Rais Desak KPK Usut Tuntas Kasus KKN Anak Presiden, Megawati Minta Jokowi Bubarkan KPK
Baca juga: Viral Megawati Minta Jokowi Bubarkan KPK, Felix Siauw Sarkas-Singgung Sosok Super Power di NKRI
PPP pun diungkapkannya terus berkomunikasi dan menjalin silaturahmi dengan para pimpinan partai tersebut.
"Terjalin amat sangat baik, sama PKS sangat baik, sama Demokrat baik, PPP terbuka untuk kerjasama semua partai, yang penting untuk membangun Indonesia," ungkap Sandiaga Uno.
"Karena ini bukan tentang saya, bukan tentang PPP, bukan tentang kekuasaan, tapi tentang bagaimana memastikan percepatan pembangunan Indonesia untuk mencapai Indonesia maju yang diaspirasikan masyarakat," jelasnya.
Lewat konsolidasi antar partai politik yang terjalin, sejumlah pemikiran dan gagasan katanya akan semakin mengerucut, khususnya terkait isu ekonomi.
Sehingga, target penciptaan lapangan kerja dan stabilisasi harga bahan pokok dapat diwujudkan.
"Di situ yang ingin saya tawarkan, karena kontribusi saya itu adalah bagaimana kita bisa menciptakan banyak lapangan kerja, kita bisa menjaga stabilitas harga-harga. Jadi kerja mudah, harga murah dengan pemikiran pemberdayaan UMKM, kewirausahaan anak-anak muda yang direpresentasikan oleh Gen Z ini harus kita tampung yang disampaikan melalui aspirasi masyarakat," jelas Sandiaga Uno.
"Inget loh, survei-survei itu menunjukkan bahwa mayoritas, dan mayoritasnya itu angkanya tinggi sekali, 80 persen, menginginkan berlanjutnya program-program Pak Jokowi, berarti ini harus ditangkap sebagai suatu sinyal, bahwa yang diharapkan itu bukan perubahan, tapi adalah percepatan," ujarnya.
"Dan inilah yang diikhtiarkan oleh kami untuk lebih banyak merangkul agar kontestasi demokrasi kita ini adalah konsepnya, tentunya berkolaborasi untuk Indonesia maju," tutupnya bersemangat.
AHY-Sandiaga Uno, Poros Baru Koalisi di Pilpres 2024
Dinamika politik menuju Pilpres 2024 terus berkembang.
Koalisi partai politik atau parpol pendukung calon presiden kembali memunculkan wacana poros baru.
Adalah Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disebut-sebut bakal berkoalisi mengusung Ketua Badan Pemenang Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024.
Sandiaga Uno yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) buka suara soal isu poros baru koalisi tersebut.
Sandiaga mengaku memiliki kedekatan dengan kader PKS.
Hal ini dikatakan Sandiaga saat hadir di acara Bekasi Entrepreneurship Festival yang juga dihadiri kader PKS Mahfudz Abdurrahman di Kampus Unisma Bekasi, Jumat (25/8/2023).
"Kita kan berjuang bersama membangun negeri jadi saya punya kedekatan secara histori secara pribadi personal kami merasa dekat," kata Sandiaga di Bekasi.
Saking dekatnya, Mahfudz Abdurrahman menurut Sandiaga merupakan mentornya dalam berpolitik sehingga kedekatan secara personal benar-benar mengakar.
"Pak Mahfudz ini bukan siapa-siapa, ini adalah mentor kami dan saat saya baru masuk politik beliau sudah menjadi pimpinan di PKS dan sekarang Bendum," terang dia.
Dia tidak menapik jika poros baru ini benar-benar direalisasikan, PKS, Demokrat dan PPP sama-sama memiliki cita-cita memajukan negeri.
Sebagai Bappilu PPP, dia akan coba membuka komunikasi ke Bappilu PKS untuk rencana koalisi poros baru.
"Sebagai Ketua (Bappilu) saya bertanya mungkin nanti bisa diatur pertemuan dengan pak Sigit untuk menyamakan langkah ke depan sebagai Ketua Bappilu di PKS," tegas dia.
Menanggapi hal itu, Mahfudz Abdurrahman mengatakan, ide poros baru merupakan sesuatu yang bisa saja terjadi dalam konteks berpolitik.
Apalagi Sandiaga Uno, diakuinya memang memiliki kedekatan sejak Pilkada DKI 2017 hingga ke Pemilu 2019 lalu.
"Beliau (Sandiaga) bukan orang lain lah, jadi dalam konteks membangun negeri dan bangsa ya kita tidak mengenal warna dan kita bisa berkolaborasi kalau kata beliau," ucap Mahfudz.
Diusulkan PPP
Wacana duet Sandiaga Uno-AHY di Pilpres 2024 sebelumnya diwacanakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Dia mengakui partainya terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk kepentingan pilpres, salah satunya dengan Demokrat.
”Ya, kan, politisi tidak didominasi oleh satu orang. Ya, mungkin Bung Awiek (Sekretaris Fraksi PPP DPR Achmad Baidowi) yang ada di fraksi ketemu sama fraksi dari Demokrat, ketemu sama fraksi lain yang ada di komisi,” kata Mardiono dikutip dari Kompas.id, Jumat (25/8/2023).
Wacana duet Sandiaga dan AHY mencuat lantaran bakal calon presiden (capres) yang didukung PPP bersama PDI Perjuangan, Partai Perindo, dan Partai Hanura, Ganjar Pranowo, belum juga menetapkan bakal calon wakil presiden (cawapres).
Padahal, PPP sudah sejak lama mengusulkan nama Sandiaga untuk menjadi calon pendamping Ganjar ke PDI-P.
Pada saat bersamaan, bakal capres yang didukung Partai Demokrat bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies Baswedan, juga belum menetapkan kandidat pendamping.
Padahal, di koalisi ini, sejumlah nama sudah diusulkan untuk menjadi bakal cawapres Anies, termasuk AHY.
Oleh karenanya, kini PPP bergerilya membuka kemungkinan lainnya, menduetkan Sandiaga dengan AHY.
”Mungkin ada bisik-bisik politik. Mungkin lahir pemikiran-pemikiran itu. Tetapi kalau yang secara konstitusi, yang menjadi keputusan akhir, belum ada pemikiran-pemikiran itu. Tapi sekali lagi bahwa wacana itu ada, ya mungkin ada,” ucapnya.
Namun, Mardiono menyadari bahwa jika PPP dan Demokrat berkongsi, koalisi tersebut belum mampu memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Jumlah kursi Parlemen yang dikuasai kedua parpol tersebut masih di bawah 20 persen dan raihan suara mereka pada Pemilu 2019 juga masih di bawah 25 persen.
Oleh karenanya, dibutuhkan amunisi suara dari partai lainnya untuk dapat mewujudkan duet Sandiaga-AHY.
“Jadi, saling mengajak itu sudah pasti. Namanya juga lagi usaha. Namanya juga lagi berjuang,” tutur Mardiono.
Sebagaimana diketahui, hingga kini, PDI-P belum mengumumkan bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo meski PPP telah terang-terangan menyodorkan nama Sandiaga Uno.
Kata Pengamat
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai wacana penggabungan Sandiaga Uno dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan bentuk kepanikan tim Sandiaga yang tidak mendapatkan kepastian posisi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Adapun tim Sandiaga yang dimaksud adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) tersebut memang diusulkan oleh PPP dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) sebagai bakal cawapres Ganjar.
"Manuver ini mengindikasikan kepanikan tim Sandi yang tidak mendapatkan kepastian posisi cawapres di kubu Ganjar. Sehingga, ide ini bisa dipandang sebagai exit strategy bagi PPP untuk meninggalkan PDI-P jika Sandi tidak dicawapreskan," kata Umam kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).
Oleh karena itu, menurutnya, wacana Sandiaga-AHY untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 muncul sebagai bentuk antisipasi dari PPP.
Di sisi lain, wacana itu juga sebagai skema penjajakan awal jika rencana pencawapresan Sandiaga Uno tidak dikabulkan PDI-P.
Lebih lanjut, Umam turut menilai wacana Sandiaga-AHY menjadi ujian bagi kubu pengusung bakal capres Anies Baswedan.
Kubu pengusung Anies bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) diketahui terdiri dari Partai Nasdem, Demokrat dan PKS.
Dalam wacana ini, Sandiaga dianggap hendak memanfaatkan momen memuluskan strategi berikutnya jika tak terpilih sebagai bakal cawapres dengan mendekati Ketua Umum Demokrat, AHY yang telah mengusung Anies.
"Besar kemungkinan AHY tidak akan terkecoh dengan rayuan itu. Mencermati potensi kemenangannya, AHY tampaknya akan tetap fokus pada skema berpasangan bersama Anies," ujar Umam.
"Kecuali, jika Anies punya kalkulasi lain, maka AHY juga akan berhitung ulang," katanya melanjutkan.
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.