Pemilu 2024

Dinilai Makin Demokratis dan Dialogis, Masyarakat Mulai Banyak Beri Dukungan ke PAN Pada Pemilu 2024

Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing sebut Partai Amanat Nasional (PNA) saat ini jadi lebih demokratis dan dialogis.

Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota
Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing sebut Partai Amanat Nasional (PNA) saat ini jadi lebih demokratis dan dialogis. Foto: Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) 

Melihat angka tersebut, Emrus menyebut pergerakan masif PAN dalam beberapa waktu terakhir dalam memperkenalkan diri kepada masyarakat merupakan salah satu faktor terbesar.

Saya lihat pan dalam pemilu yang akan datang akan mendapat posisi jumlah kursi di DPR yang lebih tinggi dibanding 2019 lah,” ucap Emrus.

Disukai Warga Nahdlatul Ulama

PAN saat ini mulai semakin disukai oleh sejumlah kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Penyebabnya karena PAN dinilai oleh kalangan NU telah menjadi partai yang mengedepankan gagasan dan program yang disukai oleh warga Nahdliyin.

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PAN Dapil Jatim VIII, Abdul Hakim Bafagih mengatakan pihaknya telah jadi partai yang rasional seperti yang pernah disampaikan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

"Seperti kata Gus Yahya, Partai PAN sekarang bertranformasi sebagai partai yang rasional. Artinya, kami bertarung dengan gagasan dan program bagi pemilih" kata Hakim, Senin (14/8/2023).

Oleh sebab itu, warga NU pada akhirnya mulai banyak yang tertarik dan bergabung dengan PAN di Pemilu 2024 mendatang.

Hal tersebut tak terlepas dari pengaruh titah atau dawuh dari Gus Yahya yang memperbolehkan warga NU memilih PAN.

"Dawuh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, warga NU tidak haram memilih PAN. Saya juga sejak awal berkolaborasi dengan warga Nahdlatul Ulama" ucapnya.

Lebih lanjut, menurut Hakim, transformasi PAN didasari dengan semakin berkembangnya zaman, di mana para pemilih tidak lagi terikat dengan ideologi tertentu.

Saat ini, para pemilih lebih berpikir rasional dengan melihat program dan hasil kerja nyata yang dilakukan tokoh bangsa.

"Era modern sekarang kecenderungan memilih kandidat bukan lagi terkait ideologi, tapi pada produk politik alias program apa yang hendak diberikan atau diperjuangkan" ungkapnya.

Ganjar Irit Bicara

Bakal calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo enggan berkomentar lebih jauh terkait deklarasi dukungan yang dilakukan Partai Golkar dan PAN untuk Prabowo Subianto. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved