Kecelakaan

Polisi Bentuk Tim Penyidik Selidiki Lokasi Kejadian Sultan Rifat Terjerat Kabel Optik

Polda Metro Jaya bentuk tim khusus menyelidiki lokasi tempat Sultan Rifat terjerat kabel optik milik Bali Tower

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah, tiktok
Dalam animasi yang dibagikan Maqdir dalam jumpa pers di Sesasson Thamrin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023), terdapat beberapa foto yang menggambarkan posisi kabel fiber opik mulai 2017-2022. 

"Minimal 52 kilogram," ucap Fatih.

Diketahui sebelumnya, akibat terjerat kabel fiber optik yang melintang di jalan, pria bernama Sultan Rif'at Alfatih (20) tak bisa hidup normal kembali.

Ia bahkan tak bisa bicara dan bernapas lewat hidung dan mulut dalam tujuh bulan terakhir.

Oleh karena itu mahasiswa Universitas Brawijaya itu harus menggunakan alat bantu di tenggorokannya agar bisa bernapas.

Menurut Ayah Sultan, Fatih, peristiwa nahas ini terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.

Di mana saat itu Sultan pulang ke rumah orang tuanya di Bilangan Bintaro untuk menghabiskan waktu libur semester.

Baca juga: Sultan Rifat Stres Terjerat Kabel Bali Tower, Brigjen Hariyanto: Harus Didampingi Psikolog

"Kronologinya pada 5 Januari 2023 anak saya dari Pacitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," beber dia saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).

Dari kediamannya di Bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang lalu berbalik ke kiri ke Jalan Pangeran Antasari.

Kesulitan bernafas, Sultan Rif'at Alfatih (20) selaku korban terjerat kabel optik di Jalan Pangeran Antasari kini diberikan alat bantu pernafasan. Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen pol Hariyanto mengatakan, pemberian alat bantu bernama Trakeostomi itu bertujuan guna mempermudah pula Sultan untuk makan juga minum.
Kesulitan bernafas, Sultan Rif'at Alfatih (20) selaku korban terjerat kabel optik di Jalan Pangeran Antasari kini diberikan alat bantu pernafasan. Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen pol Hariyanto mengatakan, pemberian alat bantu bernama Trakeostomi itu bertujuan guna mempermudah pula Sultan untuk makan juga minum. (wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra, Nurmahadi)

Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba mobil jenis SUV berhenti di depan motor korban.

Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.

Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel yang menjuntai diduga salah perhitungan.

Ia disinyalir tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.

Lantaran terbuat dari baja, kabel itu tidak putus dan justru berbalik ke arah belakang dan mengenai Sultan hingga terjatuh dan terluka.

"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ungkap Fatih.

"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved