Lipsus Warta Kota

Kebanyakan Makan Nasi Panas dan Minuman Kemasan, Sarah Divonis Diabetes Gula 700 Mg/dl

Sarah bercerita diabetes diawali dengan kebiasaan buruknya, yang gemar memakan nasi panas, sejak kecil.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
Istimewa
Nasi putih panas bisa menjadi pemicu diabetes 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Kisah pilu dialami oleh seorang wanita asal Bandung, Jawa Barat bernama Sarah (22), usai dirinya divonis dokter, mengidap diabetes saat menginjak usia 19 tahun.

Bukan tanpa sebab, Sarah bercerita semuanya diawali dengan kebiasaan buruknya, yang gemar memakan nasi yang masih panas, sejak kecil.

Kebiasaan itu pun terbawa hingga dia dewasa.

Bahkan bukan hanya nasi putih panas, dia mengaku kerap kali mengkonsumsi minuman kemasan dengan kadar gula yang tinggi.

Tak hanya sekali, minuman kemasan itu dikonsumsi Sarah, hingga tiga sampai empat kali dalam sehari.

"Kebiasan dari kecil itu seneng makan nasi putih panas, itu pas SD, seneng makan nasi panas pakai garam, selain makanan, ada juga kebiasaan minuman, setiap hari minum air kemasan, kaya kopikap, teh pucuk, atau semacamnya, tiga sampai empat botol perharinya," ucap dia kepada wartakotalive.com, Kamis (20/7/2023).

Setelahnya, Sarah mengatakan merasa ada yang tidak beres dalam tubuhnya.

Baca juga: 90 Persen Anak Alami Diabetes Melitus Tipe 1, Kenali Gejalanya untuk Deteksi Dini 

Selama di sekolah, dia mengaku sering merasa lemas, hingga tak kuat menahan kantuk.

Puncaknya kata Sarah, dirinya sempat mengalami pingsan, ketika sedang beraktivitas.

Sarah, yang waktu itu belum menyadari jika gula darahnya tinggi, masih tetap mengkonsumsi minuman kemasan.

Lemari pendingin yang menyediakan berbagai jenis minuman kemasan di sebuah minimarket di Jakarta, Kamis (16/4/2015)
Lemari pendingin yang menyediakan berbagai jenis minuman kemasan di sebuah minimarket di Jakarta, Kamis (16/4/2015) (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Terlebih lagi, dirinya yang saat itu duduk di bangku SMK, jarang berolahraga, dan hanya menghadap komputer setiap harinya.

"Gejalanya yang dirasakan itu awal-awal masuk SMK, yang dialami saat itu, kalau jalan jauh itu badan ga keringetan sama sekali, kedua nya gampang haus," ujar Sarah.

Tak tahan dengan semua gejala yang dialaminya, Sarah pun mulai memberanikan diri memeriksa keadaannya ke rumah sakit.

Dengan kantuk dan lemas yang terus menghantui, dia tetap berupaya menjawab semua pertanyaan dari dokter.

"Sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit, dan mulai diambil darahnya, sambil nunggu hasil lab darah, itu posisinya mata enggak bisa dibuka, karena bener-bener ngantuk dan lemas," ucapnya.

Baca juga: Diabetes Pada Anak Kebanyakan Tipe 2 karena Disebabkan Gaya Hidup Tak Sehat dan Obesitas

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved