Penjualan Ginjal
Korban Sindikat Jual Ginjal Tak Alami Kekerasan, Sukarela Karena Desakan Ekonomi, Ada yang S-2
Polisi memastikan tidak ada tindak kekerasan dan pemaksaan dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), modus penjualan ginjal.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Polisi memastikan tidak ada tindak kekerasan dan pemaksaan dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), modus penjualan ginjal.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan para korban menjual ginjalnya secara sukarela, karena desakan ekonomi, pasca Pandemi Covid-19.
"Nggak ada (penyiksaan kepada korban), sukarela," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2023).
Meski begitu lanjut Hengki, baik itu bentuknya pemaksaan maupun sukarela, perbuatan transplantasi dengan motif ekonomi tak dibenarkan Undang-Undang.
Perbuatan tersebut tetap melanggar dan masuk ke dalam kategori kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO)
"Dalam pengertian eksploitasi dalam UU TPPO itu dengan persetujuan atau tanpa persetujuan itu termasuk dalam klausul TPPO," turur Hengki.
Baca juga: Oknum Polisi yang Terlibat Kasus Jual Beli Ginjal di Kamboja Bertugas di Polres Metro Bekasi Kota
Usai mendonorkan ginjalnya, para korban mendapat bayaran Rp 135 juta dari sindikat.
Motif ekonomi lah yang disebut jadi faktor utama para korban nekat menjual ginjalnya kepada para sindikat tersebut.
Diketahui sebelumnya, polisi berhasil menangkap 12 tersangka dalam kasus penjualan ginjal Internasional, yang sebelumnya sempat viral di Kawasan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: VIDEO Terungkap Oknum Polisi Terlibat Kasus Penjualan Ginjal Internasional
"Sampai saat ini, tim menahan 12 tersangka," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/8/2023).
Dijelaskan Karyoto, dalam kasus tersebut, para tersangka beradal dari berbagai latar belakang, baik dari sindikit, luar sindikat, hingga Instansi perdagangan internasional.
Bahkan kata Karyoto, ada pula oknum anggota Polri yang turut terlibat dalam kasus penjualan ginjal jaringan internasional ini.
"Sembilan tersangka sindikat dalam negeri, satu tersangka sindikat jaringan luar negeri, dua tersangka di luar sindikat, itu dari oknum instansi, oknum Polri ada," kata dia.
Lebih lanjut Karyoto mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan terkait kasus tersebut.
Baca juga: Begini Peran Aipda A, Anggota Polri yang Terlibat dalam Kasus Penjualan Ginjal Ilegal Internasional
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi membeberkan alasan calon pendonor ginjal.
Hengki mengatakan bahwa calon pendonor ginjal berasal dari berbagai latar belakang sosial dan pendidikan.
Menurut Hengki, salah satu calon pendonor ginjal memiliki gelar S2 lulusan di salah satu universitas ternama di Indonesia.
Selain itu, ada juga calon pendonor bekerja sebagai buruh hingga sekuriti.
Baca juga: Khalik, Pasien Gagal Ginjal Kronis Jelaskan Kemudahan Akses Layanan JKN untuk Keperluan Cuci Darah
Para calon pendonor mau menjual ginjalnya, karena kesulitan ekonomi imbas dari pandemi Covid-19.
"Bahkan calon pendonor ini ada yang S2 dari universitas ternama, karena tidak ada kerjaan dampak dari pandemi Covid-19. Kemudian ada buruh, sekuriti," kata Hengki dalam konferensi pers, Kamis (20/7/2023).
Hengki berujar menuturkan dari 12 tersangka yang ditangkap, 10 orang di antaranya merupakan bagian dari sindikat, serta 9 orang adalah mantan pendonor.
"Kemudian dalam operasi ini, tim gabungan dalam hal ini Polda Metro Jaya dibackup Ditpidum Bareskrim Polri telah menetapkan 12 tersangka, 10 merupakan bagian dari sindikat, dan 9 adalah mantan pendonor," ujar Hengki. (m41)
BalasBalas ke semuaTeruskan
Kombes Hengki Ungkap Penjualan Ginjal Ilegal Sindikat TPPO hingga ke Kamboja? Ini Alurnya |
![]() |
---|
Oknum Petugas Imigrasi Ikut Berperan di Kasus Jual Ginjal ke Kamboja, Total 3 Orang |
![]() |
---|
Polda Metro Jaya Berpeluang Tetapkan Lebih dari Dua Tersangka Baru di Kasus Jual Ginjal ke Kamboja |
![]() |
---|
Jual Ginjalnya ke Kamboja, Korban Ngaku Belum Ada Keluhan Tapi Merasa Cepat Lelah, Polisi Dampingi |
![]() |
---|
Serem, Tiga Korban Jual Ginjal Cek Kesehatan di Polda Metro Jaya, Mudah Lelah dan Air Seni Berbusa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.