Gizi Buruk
Cegah Lahirnya Bayi dengan Kondisi Stunting, Dinkes DKI Punya Program untuk Ibu Hamil
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengklaim telah melakukan intervensi agar balita tidak lahir dalam keadaan stunting atau alami gizi buruk
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengklaim telah melakukan intervensi agar balita tidak lahir dalam keadaan stunting atau alami gizi buruk.
Intervensi itu dilakukan dengan cara pemberian tablet atau vitamin kepada seluruh anak remaja agar nantinya saat memiliki anak tidak alami stunting.
Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI, Ani Ruspitawati menjelaskan, wanita yang sedang hamil juga mendapat perhatian khusus supaya tak melahirkan anak dalam kondisi gizi buruk.
"Wanita usia subur ada programnya, wanita hamil ada programnya yaitu ANC (Antenatal Care)," katanya, Rabu (19/7/2023).
Program ANC ini awalnya diwajibkan oleh Dinas Kesehatan untuk ibu hamil agar kontrol sebanyak 4 kali dan telah ditingkatkan menjadi 6 kali.
Baca juga: Raditya Alami Gizi Buruk Sejak Usia 9 Bulan, Orangtua Mengaku Tak Dapat Bantuan dari Pemerintah
Ani juga menyarankan supaya wanita hamil di DKI Jakarta untuk memeriksa balita secara ultrasonografi (USG) secara rutin.
Tujuannya untuk memantau perkembangan berat dan tinggi badan bayi selama di dalam kandungan.
"Kami juga ada program Catin (Calon Pengantin), ada sertifikasi Catin yang mau menikah. Sebenarnya semua tujuannya supaya lahir bayi yang sehat dan besar kemungkinannya tumbuh jadi balita sehat," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih mendapatkan dukungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk tangani kasus stunting.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Ani Ruspitawati menjelaskan, selain APBD pihaknya juga punya program Jakarta beraksi.
"Di mana kita juga mengajak kolaborasi semua stake holder yang ada seperti pengusaha pentahelix untuk bersama atasi stunting. Tidak hanya pemerintah tapi juga semua sumber daya yang lainnya," tuturnya, Selasa (18/7/2023).
Baca juga: Ditemukan 19 Balita Alami Gizi Buruk di Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Menurutnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus memantau kasus stunting di seluruh Kecamatan yang ada.
Pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap balita dengan mengadakan kegiatan posyandu secara rutin.
"Itu ada sistemnya diinput ke situ kemudian setiap Minggu kita tarik datanya ada beberapa balita yang datang, berapa yang dalam masalah gizi ya," terangnya. (m26)
Pemprov DKI Klaim Sudah Perbaiki Gizi Buruk, Kini 9.300 Balita dari 22 Ribu Terbebas dari Stunting |
![]() |
---|
Kasus Gizi Buruk di Madura Masih Tinggi, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Ditemukan 19 Balita Alami Gizi Buruk di Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Miris Bocah 7 Tahun Alami Gizi Buruk Plus Infeksi Paru di Kabupaten Bogor |
![]() |
---|
17 Balita di Cempaka Putih Mengalami Gizi Kurang, Puskesmas Gerakan Program Makanan Tambahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.