Warga Kampung Bayam
Aneh, Warga Kampung Bayam tak Mau Pindah ke Rusun Nagrak, Politisi PDIP Malah Salahi Anies Baswedan
Pemprov DKI Jakarta saat ini pusing karena warga Kampung Bayam enggan dipindah, mereka bertahan dekat JIS. Kenapa bisa begitu?
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menilai, warga Kampung Bayam, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi korban kebijakan Gubernur DKI Jakarta (2017-2022) Anies Baswedan.
Sebab, hingga kini mereka yang terkena relokasi tak kunjung menghuni Kampung Susun yang dibangun pemerintah lewat PT Jakarta Propertindo.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengatakan, awalnya warga belum menempati Kampung Susun karena persoalan biaya sewa yang belum mendapatkan titik temu.
Namun sekarang, persoalan itu bergeser ke ranah kepemilikan lahan antara Jakpro dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta.
“Warga Kampung Bayam merupakan korban dari kebijakan yang tidak matang Pemprov DKI di era Anies Baswedan,” ujar Rio, Minggu (16/7/2023).
Menurutnya, di tangan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono seharusnya dampak korban pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) itu dapat diminimalisir sekecil mungkin.
Tentunya dengan menyertai pertimbangan historis dan kewilayahan warga kampung Bayam, sehingga titik temu antara Pemprov DKI dan warga dapat segera disepakati.
Baca juga: Petugas Rusun Nagrak yang Kembalikan Uang Rp65 Juta Miik Penghuni Karantina Ditawari Kerja di BNPB
“Termasuk persoalan pokok agraria yang dialami oleh warga Kampung Bayam sebagai dampaknya,” kata anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.
Atas persoalan ini, Rio memandang menjadi hal yang wajar ketika warga Kampung Bayam menolak direlokasi ke Rusun Nagrak.
Penawaran itu justru dianggap menyimpang dari kebiajkan awal, bahwa mereka akan menempati hunian di tempat yang lama, yakni Kampung Susun Bayam.
“Penolakan tersebut sangat lumrah mengingat warga dari jauh hari sudah dijanjikan ke Kampung Susun Bayam," ujarnya.
Baca juga: Minta Tolong Pj Gubernur DKI, Warga Kampung Bayam Khawatir Lebaran di Jalanan: Kasian Anak-anak Pak
"Dari pengertiannya saja sudah berbeda antara Kampung Susun ke rusun, belum lagi lokasinya yang berbeda,” imbuhnya.
“Pemda DKI harus menjelaskan dan menyesuaikan kebutuhan permukiman warga tersebut dari segi historis sebelumnya,” sambung Rio.
Diketahui, warga Kampung Bayam, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara ogah direlokasi ke Rusun Nagrak di Kecamatan Cilincing.
Padahal pemerintah daerah telah menyiapkan rusun tersebut untuk menampung warga terprogram dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Baca juga: Warga Kampung Bayam Keberatan dengan Tarif Rp 1,5 juta per Bulan dari Jakpro
Warga Kampung Bayam
Kampung Bayam
Rusun Nagrak
politisi PDIP
Jakarta International Stadium (JIS)
Anies Baswedan
Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta
Demo Buruh, Ganjil Genap Jakarta Tetap Berlaku untuk 25 Ruas Jalan ini |
![]() |
---|
Indonesia Retail Summit & Expo 2025 Dibuka, Bukti Ritel Garda Terdepan Ekonomi RI |
![]() |
---|
Demo Buruh Hari Ini, Polda Imbau Jangan Terprovokasi Ajakan Aksi di Medsos |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Jakarta, Kamis 28 Agustus Beberapa Wilayah akan Hujan Ringan |
![]() |
---|
Bahkan Kuasa Hukum Silfester Akui Alasan Ajukan PK Tak Kuat untuk Dikabulkan, Ulur Waktu Eksekusi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.