Berita Jakarta

Minta Tolong Pj Gubernur DKI, Warga Kampung Bayam Khawatir Lebaran di Jalanan: Kasian Anak-anak Pak

Minta Tolong Pj Gubernur Perhatikan Nasibnya, Warga Kampung Bayam Khawatir Lebaran di Jalanan: Kasian Anak-anak Pak

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Astuti sedang menunggu pembeli di warung tenda pengungsiannya yang didirikannya di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jalan Sunter Permai, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (21/2/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNG PRIOK - Warga eks Kampung Bayam berharap dapat segera menempati Kampung Susun Bayam yang telah dijanjikan pemerintah.

Pasalnya, hingga kini sejumlah warga masih bertahan menempati tenda yang mereka buat di depan stadion utama Jakarta International Stadium (JIS).

Seorang warga, Astuti (38) mengaku khawatir tak dapat menempati Kampung Susun Bayam hingga Hari Raya Indul Fitri mendatang.

"Segera masuk sebelum lebaran Idul Fitri. Masa kita mau tidur di jalan terus," kata Astuti saat ditemui di dalam tendanya, Selasa (21/2/2023).

Astuti menambahkan, tinggal di dalam tenda membuat anak-anak terganggu hingga jatuh sakit karena kedinginan dan terkena polusi debu.

Baca juga: Kasusnya Viral & Pelaku Sudah Ditangkap, Korban Pelecehan di Bus Transjakarta Malah Tak Bikin LP

Baca juga: Aktivis JIL Nyinyiri Anies, Posting Jokowi Hujan-hujanan-Bukti Pejabat Serius Tangani Banjir Jakarta

"Kasian anak-anak pak, sekolah terganggu, kenyamanan tidak enak," ujarnya.

"Ini saya lagi masuk angin. Sakit rakyat miskin cuman masuk angin sama berak-berak," sambungnya.

Dirinya pun meminta kepada Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono agar segera memberikan izin untuk menempati Kampung Susun Bayam dengan biaya yang terjangkau.

Baca juga: Ketua MUI Minta Pembubaran Pengajian Dihentikan, Ustaz Hanan Attaki Terharu-Posting Surat Terbuka

Baca juga: Terus Desak Soal Izin Pendirian LAZ, Gojek Militan Skak Pimpinan Banser NU Soal Pungli Rp10 Juta

Harga Sewa Terlalu Tinggi 

Menurut Astuti, harga sewa Kampung Susun Bayam yang dipatok pemerintah masih tinggi dijangkau warga yang rata-rata berkehidupan pas-pasan.

"Jadi lantai dasar (dipatok harga) Rp  750 ribu, lantai 2 Rp 715 ribu, sedangkan lantai 3 Rp 655 ribu dan Lantai Rp 4.615 ribu," ujarnya.

"Keberatan warga karena pas pembagian unit di lantai dasar dan lantai dua khusus lansia, kenapa lansia diberatkan beban mahal," sambungnya.

Harapannya, warga eks Kampung Bayam dapat menempati Kampung Susun Bayam dengan biaya sewa Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu saja.

"Setara dengan Kampung Susun Akuarium dan Kunir. Jadi tidak membebankan warga, karena kan kami warga gusuran juga," pungkasnya.

Berbulan-bulan Tinggal di Tenda Pengungsian

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved