Berita Jakarta

Minta Tolong Pj Gubernur DKI, Warga Kampung Bayam Khawatir Lebaran di Jalanan: Kasian Anak-anak Pak

Minta Tolong Pj Gubernur Perhatikan Nasibnya, Warga Kampung Bayam Khawatir Lebaran di Jalanan: Kasian Anak-anak Pak

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Astuti sedang menunggu pembeli di warung tenda pengungsiannya yang didirikannya di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jalan Sunter Permai, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (21/2/2023). 

Suasana kontras nampak jelas di depan bangunan megah Jakarta International Stadium (JIS), Jalan Sunter Permai, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Di balik kemegahan JIS, ada sejumlah warga eks Kampung Bayam terpaksa bertahan menempati tenda alakadarnya.

Dari depan tenda, nampak sejumlah warga baik anak-anak hingga lanjut usia (lansia) nampak berdesak-desakan untuk sekadar beristirahat.

Tenda yang dihuni warga itu hanya beratapkan terpal berwarna biru dengan tiang penyangga terbuat dari potongan bambu.

Suasana dalam tenda pun mengenaskan, debu-debu jalanan berterbangan memenuhi seisi ruang tenda dengan luas tak lebih dari 3 X 5 meter persegi.

Baca juga: Legislator DKI Ingin Kampung Susun Bayam Tetap Dikelola DKI, Bukan Jakpro

Penampakan tenda di depan JIS yang dihuni warga eks Kampung Bayam, Selasa (21/2/2023). (Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy)
Penampakan tenda di depan JIS yang dihuni warga eks Kampung Bayam, Selasa (21/2/2023). (Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy) (Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy)

Hujan yang terjadi belakangan ini juga membuat area tenda nampak becek dipenuhi oleh lumpur yang terbawa alas kaki warga.

Perabotan rumah tangga dari peralatan masak, pakaian hingga perlengkapan tidur juga terlihat berserakan mengisi sudut-sudut tenda.

Letak Kampung Susun Bayam sendiri berada di sisi Utara stadion utama JIS, persis di samping rel kereta api dan Jalan R. E. Martadinata.

Pantauan Warta Kota pada Selasa (21/2/2023), Kampung Susun Bayam nampak sepi dari kejauhan.

Akses jalan menuju lokasi kampung susun itu pun masih tertutup rapat bahkan terkunci.

Masyarakat pun tak diizinkan untuk memasukinya.

Baca juga: Ridwan Kamil Salah Sebut Dirinya Gubernur DKI Jakarta, Pengamat Tuding RK Cuma Cari Perhatian

Tak Bisa Menempati Rusun

Hidup segan matipun tak mau, itulah yang dirasakan warga bernama Suhandi (66) selama tinggal di tenda. 

Suhandi bersama 20 warga dari lima Kepala Keluarga (KK) eks Kampung Bayam lainya sudah tiga bulan lebih bertahan di tenda.

"Sudah tiga bulan setengah bertahan di sini. Alasan bertahan di sini kan kita nggak bisa pindah ke sana (Kampung Susun Bayam)," kata Suhandi di lokasi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved