Berita Nasional

Aryanto Penemu Nikuba Buktikan Pejabat BRIN Salah, Karyanya yang Diremehkan Kini Justru Diakui Dunia

Aryanto Misel mengatakan bahwa dirinya tidak membutuhkan pemerintah maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Editor: Dwi Rizki
Tribun Cirebon
Penemu Nikuba, Aryanto Misel, saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jumat (7/7/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Karyanya ditolak dan disangsikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), penemu Nikuba, Aryanto Misel tidak berkecil hati.

Dirinya yang dikenal sebagai inovator sejak lama itu tetap mempertahankan argumennya.

Meski diremehkan pemerintah, Aryanto menegaskan nikuba miliknya mampu mengubah air menjadi bahan bakar untuk kendaraan bermotor. 

Abaikan semua komentar miring yang dialamatkan kepada dirinya soal Nikuba, karya Aryanto justru dilirik perusahaan otomotif terkemukan Italia.

Usai dilakukan uji coba, Aryanto diketahui sukses menjual paten Nikubanya ke industri otomotif di kota Milan, Italia pada 16 Juni 2023.

Alat yang mampu mengubah air menjadi bahan bakar untuk kendaraan itu dijual ke luar negeri karena tak dianggap oleh pemerintah Indonesia. 

Aryanto Misel mengatakan bahwa dirinya tidak membutuhkan pemerintah maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dalam video yang beredar di media sosial, Aryanto membeberkan alasannya mengapa ia tidak membutuhkan pemerintah dan BRIN terkait Nikuba yang sudah dilirik negara lain.

Baca juga: Dibantai di Era Jokowi, Aryanto Penemu Nikuba Dulu Diapresiasi hingga Presentasi di Depan SBY

Baca juga: Kabur di Pesta Pernikahan, Megawati Bikin Malu Marga Siburian, Keluarga Sihombing Tuntut Ganti Rugi

Dikutip dari Kompas.com, Aryanto awalnya mengatakan bahwa ia merasa tidak sayang bila teknologi untuk mengembangkan Nikuba jatuh ke tangan negara lain.

Sebabnya, ia membutuhkan dana untuk melanjutkan riset dan tidak mau didanai oleh pihak manapun.

Setelah itu, ketika ditanya soal langkah yang bisa dilakukan pemerintah dan BRIN atas Nikuba, Aryanto berujar bahwa ia tidak membutuhkan kedua pihak ini.

Ia beralasan dirinya sudah 'dibantai' oleh pemerintah dan BRIN dan berencana menjual Nikuba Rp 15 miliar ke industri otomotif di Milan.

"Wah, saya nggak butuh mereka, Pak. Nggak butuh saya sudah 'dibantai' habis. Nggak mau," ujar Aryanto. "Itu (Nikuba) mau saya tawarkan Rp 15 miliar," tambahnya.

Lantas, apa jawaban BRIN soal pernyataan Aryanto?

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko soal pernyataan Aryanto yang menyatakan dirinya tidak membutuhkan pemerintah dan BRIN.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved