Berita Jakarta

Polemik Limbah Kotoran Sapi di Pancoran, Walikota Jaksel Pertemukan Pihak Pelapor dan Pemilik Ternak

Munjirin undang kedua belah pihak, dalam polemik limbah kotoran sapi di Pancoran, baik pelapor yakni Hasan Alhabsy, maupun pemilik peternakan sapi

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
Warta Kota
Ilustrasi - masalah limbah kotoran sapi di Kelurahan Cikoko, Jakarta Selatan, Wali Kota turun tangan untuk mencari jalan keluar Peternakan Sapi di Jakarta Timur. 

Burhan mengaku, warga yang sudah tinggal lama di pemukiman peternakan sapi miliknya sudah terbiasa.

Namun, sejak Hasan Alhabsy tinggal di dekat lokasi peternakan, ada komplainan sampai ditanggapi Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

"Sejak ada warga baru pak Hasan tinggal di sini, jadi ada komplainan seperti ini," tegasnya.

Pria berkaos merah itu melanjutkan, dirinya sudah memanfaatkan limbah padat kotoran sapi untuk dijadikan pupuk.

Sedangkan limbah air memang dibiarkan mengalir di saluran agar bisa terbuang ke kali di sekitar lokasi.

"Kurang lebih saya ada 40 sapi," ungkapnya.

Ia kini hanya mengikuti keinginan Hasan untuk menuntaskan laporan atau keluhan soal limbah cair.


Sebab, ia ingin masalah dengan warga sekitar bisa selsai dan tidak ada lagi komplain dari masyarakat.

"Ini komplainan bertubi-tubi, pak Hasan mintanya sampai tuntas," terangnya.

Sebelumnya, Peternakan sapi di pemukiman padat penduduk di Jalan Cikoko Barat III, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan dikeluhkan oleh warga sekitar.

Pasalnya, limbah kotoran sapi di peternakan tersebut mengalir ke saluran air dan menimbulkan bau tak sedap di pemukiman sekitar.

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, peternakan tersebut sudah ada sejak tahun 1980an.

"Ya nanti kami bantu atasi," ujar Heru Senin (26/6/2023). (*)

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved