Berita Jakarta
Polemik Limbah Kotoran Sapi di Pancoran, Walikota Jaksel Pertemukan Pihak Pelapor dan Pemilik Ternak
Munjirin undang kedua belah pihak, dalam polemik limbah kotoran sapi di Pancoran, baik pelapor yakni Hasan Alhabsy, maupun pemilik peternakan sapi
Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
Dari hasil mediasi tersebut lanjut Alhabshy, pihak Kelurahan Cikoko mengatakan jika permasalahan ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
"Dari hasil rapat bersama Lurah dan pemilik usaha yang juga dihadiri oleh RT dan RW, pelapor dan terlapor saat itu dijabarkan bahwa hal ini adalah permasalahan yangg sudah lama menggantung, dikarenakan saling lempar wewenang," jelasnya.
Alhabshy pun berupaya untuk meminta solusi dari pihak Kelurahan, namun dirinya mengaku tak kunjung dapat pencerahan.
Karena hal itulah, dia melaporkan pencemaran limbah kotoran sapi itu, ke PJ Gubernur.
Alhabshy juga menuturkan, pencemaran limbah itu terjadi semenjak alat Industrial Water Quality Monitoring System atau Sparing KLHK alami kerusakan pada 2002 lalu.
"Sejak alat bantuan dari pemerintah dalam hal ini Sparing KLHK rusak, kotoran tersebut mulai dibuang ke saluran air hujan, menurut beberapa pihak menyatakan masalah ini sudah lama sejak 2002, hal itu dikonfirmasi ketika saya mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan," ungkapnya.
Baca juga: Limbah Peternakan Sapi Milik Burhan Dikomplain Berbuntut Konflik dengan Hasan, Lurah Cikoko Bungkam
Atas laporannya ke PJ Gubernur, Alhabshy berharap pihak pemerintah dapat memberikan solusi atas masalah pencemaran limbah kotoran sapi tersebut.
"Saya selaku pelapor meminta PJ ubernur, Walikota, dan Lurah serta dinas terkait segera mengambil langkah tegas sesuai aturan yang berlaku, mengingat hal ini tidak selesai selama bertahun-tahun, dan sudah mencemari lingkungan sejak tahun 2002," ungkap dia.
Sementara itu, salah satu peternak sapi, bernama Burhan mengaku komplain dari Alhabshy merupakan kali pertama, masalah limbah sapi ini ditanggapi PJ Gubernur.
Diketahui, Burhan berternak sapi di Jalan Cikoko Barat III RW 05, Kelurahan Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan
Burhan meneruskan usaha orangtuanya H Yahya Bin Amsar beternak sapi kurban dan perah.
Lelaki berambut panjang itu meneruskan usaha ayahnya pada tahun 2016 silam ketika H Yahya Wafat.
Menurut Burhan, banyak komplain dari warga sekitar lokasi peternakan sapi miliknya.
Tapi ia sudah menjawab keinginan dari warga terkait dengan limbah kotoran sapi ternak miliknya.
"Iya usaha turun menurun, saya meneruskan tahun 2016," tuturnya kepada Warta Kota, Senin (26/6/2023).
| Sudin SDA Jaktim Perbaiki Turap Kalimalang, Warga Sempat Kesal karena Longsor |
|
|---|
| Turap Kalimalang di Cakung Mulai Dibangun, Panjang Capai 543 Meter |
|
|---|
| 20 Anak yang Sakit Diduga karena RDF Rorotan Sudah Dapat Layanan Kesehatan |
|
|---|
| Dongkrak Digital Skill Humas Polda Metro di Era Informasi Cepat, Imo Jurnalis Muda Polri Dihadirkan |
|
|---|
| Diimingi Duit, Pria di Jaksel yang Bergelantungan di Kabel Akhirnya Bersedia Turun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/peternakan-sapi-di-jakarta-timur.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.