Berita Jakarta
Begini Kondisi Kontrakan Tempat Aborsi Ilegal di Kemayoran, Janin Dibuang di Septic Tank
Lokasi aborsi di Kemayoran, Jakarta Pusat menempati sebuah kontrakan. Dalam sebulan ada 50 wanita lakukan aborsi
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Dian Anditya Mutiara
"Kami amankan SM seorang wanita yang sebagai eksekutor aborsi, dia hanya ibu rumah tangga dan bukan orang medis," jelas Komarudin.
Menurut Komarudin, para pelaku sangat rapih kala mengecoh warga agar tak ketahuan menjalankan praktek aborsi.
Di mana, masing-masing pelaku memiliki peran yang berbeda-beda.
Eksekutor SM dibantu NA sebagai asisten.
Baca juga: Guru di Tangsel Hamili Siswi SMK, Bukannya Tanggung Jawab malah Kasih Duit Rp3 Juta Buat Aborsi
Kemudian, mereka melibatkan seorang laki-laki inisial SM juga yang berperan sebagai pengemudi antar jemput.
"Dia mengaku mendapatkan upah sehari Rp 500 ribu dan untuk pelaku menerapkan tarif eksekusi itu antara Rp 2,5 - 8 juta tergantung dari si kandungan," kata Komarudin.
Ironisnya, semua janin yang digugurkan oleh SM selalu dibuang ke dalam kloset usai disedot dari rahim para wanita yang melakukan aborsi.
"Semua janin-janin itu selalu dibung ke kloset, inilah kami akan menindaklanjuti akan segera kami turunkan tim kedokteran forensik untuk melakukan langkah-langkah lebih lanjut mencari barang bukti janin yang dibuang," kata Komarudin.
"Dan kami akan terus mengembangkan baik pola termasuk juga kemungkinan titik-titik lain yang dijadikan tempat hal yang sama," lanjutnya.
Lebih lanjut, Komarudin menyampaikan, saat melakukan penggerebekan di tempat tersebut, ditemukan tiga orang pasien berinisial J, AS, RV, dam IT yang baru selesai melakukan tindakan.
"(Mereka) sedang melaksanakan tindakan, sedang beristirahat karena masih pendarahan dan satu orang sedang baru mau akan dilakukan," ungkapnya.
"Jadi di dalam ada dua kamar, satu kamar tindakan satu kamar istirahat dan satu tempat pembuangan. Janin-janin yang setelah dilakukan tindakan atau disedot oleh para pelaku dibuang ke dalam kloset," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 04 Jalan Mirah Delima, Usman mengatakan, pemilik rumah tak melapor kepada RT jika rumah tersebut dikontrakkan.
Saat dicek, kondisi rumah dalam keadaan kosong.
"Kemudian saya minta teleponnya, saya telepon, pemilik kontrakan ini enggak ngasih, saya minta KTP KK enggak ngasih. Sampai saat ini tidak pernah lapor identitas diri, belum pernah ketemu, hanya lewat telepon saja," kata Usman kepada wartawan di lokasi.
| Pramono Anung Ancam Pecat ASN DKI yang Hobi Flexing di Medsos | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Cuaca Panas Ekstrem, PAM Jaya Sebar 100 Water Purifier di Fasilitas Umum | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Foto-foto Pagelaran Indonesia Comic Con x Indonesia Anime Con 2025 | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Viral Video Penumpang LRT Jabodebek Dievakuasi di Perlintasan Setinggi 12 Meter  | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Karyawan Warkop di Kebon Jeruk Jakbar Ditemukan Tewas Terkapar di Tangga Mess, Ini Sebab Meninggal | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.