Berita Jakarta
Kisah Bang Ucu Hadapi Pasukan Berani Mati Gus Dur, Gus Nuril Sampai Telepon Minta Maaf
Kisah Bang Ucu Tantang Balik Pasukan Berani Mati Gus Dur Sebelum Lengser. Bang Ucu Tantang Balik Sampai Akhirnya Gus Nuril Minta Maaf
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
"Kadang-kadang pulang bawa senjata tajam ke rumah, sekarung dua karung bekas dikumpulin dari hasil itu (perang), karena mereka kabur," lanjutnya.
Bahkan ayahnya itu pernah dijuluki sebagai 'Orang gila' sebab caranya membantai habis musuh itu benar-benar tiada tanding.
Bagaimana tidak, ia merupakan sosok yang berhasil mengusir kerusuhan 1998 di kawasan Bundaran HI.
"Beliau kan selalu berprinsip TNI Polri dan rakyat selalu bersatu, selalu membantu. Apapun TNI Polri yang dibutuhkan beliau langsung bantu, contohnya kerusuhan 98 beliau yang ngusir pendemo-pendemo di HI yang jutaan orang," jelas Chatu.
Terkini, sosok legenda betawi yang memiliki tiga istri dan 16 anak itu sudah mulai ringkih.
Diceritakan oleh Chatu, ayahnya itu jatuh sakit sejak tiga tahun yang lalu dan kini tengah mendapatkan perawatan.
Kendati begitu, Bang Chatu masih kerap menanggapi orang-orang yang datang kepadanya untuk meminta saran atau sekadar bersilaturahmi.
Pasalnya, dirinya masih menjadi pemimpin di wilayah Tanah Abang hingga hari ini.
Legenda Betawi Sakit, Tampuk Kekuasaan Tanah Abang Kini Diemban Chatu, Putra Sulung Bang Ucu
Kekuasaan legenda betawi yang santer dengan sebutan 'Panglima Perang' di Tanah Abang, M. Yusuf Muhi atau yang karib disapa Bang Ucu (76) akan segera digantikan oleh anak sulungnya Chato Badra Mandrawata alias Bang Chatu (48).
Pasalnya sudah tiga tahun sang jawara silat tersebut jatuh sakit.
Sehingga, banyak aktivitas Bang Ucu yang kini dilakukan di atas tempat tidur saja.
Chatu berujar, sang ayah sudah mengamanahkannya untuk memegang peta kekuasaan di Tanah Abang setelah puluhan tahun dipegang olehnya.
"InsyaAllah saya yang gantikan, karena babeh juga percayain saya," ujar Chatu saat ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, Jalan Kebon Pala III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Nestapa Panglima Perang Betawi yang Mampu Taklukkan Hercules, Kini Terkulai Lemah Sakit
Baca juga: Mahfud Balas Arsul Sani Soal Pemerintah Gagal Berantas Korupsi: Tidak Akui Berarti Pura-pura Bodoh

Menurutnya, akan ada ikrar pemindahan kekuasaan dari sang ayah kepada dirinya.
Adapun ikrar itu bakal disaksikan oleh masyarakat sekitar Tanah Abang.
"Jadi nanti mau ada ikrar dari bapak saya, penerusnya kepada anak pertamanya. Karena yang dekat sama bapak itu saya, yang diharapkan saya juga," kata Chatu.
Chatu berujar, kini sosok yang dituakan atau pemegang komando tempat warga berkeluh kesah sedang kosong lantaran Bang Ucu jatuh sakit.
Sehingga, kata dia, penobatan tersebut akan segera dilakukan.
Hal itu semata agar Tanah Abang aman, nyaman, dan damai.
"Sekarang komando di Tanah Abang itu kosong. Ya InsyaAllah saya nanti gantikan," ungkapnya.
Nestapa 'Panglima Perang Betawi' yang Mampu Taklukkan Hercules, Kini Terkulai Lemah Sakit
Legenda betawi yang santer dengan sebutan 'Panglima Perang' di Tanah Abang, M. Yusuf Muhi atau yang karib disapa Bang Ucu (76) rupanya kini sudah tak segagah dulu.
Diceritakan oleh anak sulung Bang Ucu, Chato Badra Mandrawata alias Bang Chatu (48), ayahnya itu sudah tiga tahun jatuh sakit lantaran paru-parunya mengalami gangguan.
Sehingga kini, sang jawara silat tiada tanding itu terkulai lemah di tempat tidurnya sebab membutuhkan perawatan intensif.
Kendati begitu, Chatu mengungkap jika selama ayahnya sakit, tidak ada budayawan, pemerintah, ataupun masyarakat yang datang untuk menjenguknya.
Padahal saat masa kejayaannya dahulu, lanjut Chatu, masyarakat dari berbagai golongan hingga pemerintah ramai datang untuk meminta bantuan dari ayahandanya itu.
"Enggak ada (yang datang). Bapak kan sebagai orang yang melindungi masyarakat, tokoh sesepuh di mana-mana dia mau Jakarta aman, semua suku diterima dan juga beliau tanpa pamrih lah menolong masyarakat," kata Chatu saat ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, Jalan Kebon Pala III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Mahfud Balas Arsul Sani Soal Pemerintah Gagal Berantas Korupsi: Tidak Akui Berarti Pura-pura Bodoh
Baca juga: Arsul Sani Sebut Pemerintah Gagal Berantas Korupsi, Mahfud MD: yang Masuk Penjara kan Banyak DPR

Oleh karenanya, Chatu berharap bahwa pemerintah bisa memerhatikan nasib sang legenda betawi yang kini telah ringkih itu.
Apalagi, lanjut Chatu, sang ayah menjadi salah satu saksi hidup sejarah Tanah Abang dari sejak tingginya angka kriminalitas hingga kini aman dan nyaman.
"Harapannya pemerintah tolong perhatiin seorang yang sudah berjasa di Tanah Abang, membuat Tanah Abang aman, lancar," jelas Chatu.
"Semuanya pemerintah dan masyarakat, tolong ingatlah jasa-jasa beliau," imbuhnya.
Chatu berharap, jasa sang ayah yang pernah mendamaikan Tanah Abang hingga membuat aksi premanisme tunduk kepadanya, bisa diketahui pula oleh para generasi muda.
"Ya perhatiannya aja buat masyarakat generasi mudanya terutama sejarah itu penting untuk dipelajari," jelas Chatu.
"Kalau udah enggak ada babeh akan terjadi saling menjatuhkan ingin naik (berebut kekuasaan Tanah Abang)," lanjutnya.
Sementara itu, saat dihampiri Wartakotalive.com di rumahnya, Senin (12/6/2023), nampak Bang Ucu hanya tertidur lelap di kasurnya.
Ia hanya mengenakan celana popok putih di badannya yang kini terlihat kurus.

Kendati begitu, Bang Ucu masih kerap menanggapi orang-orang yang datang kepadanya untuk meminta saran atau sekadar bersilaturahmi.
Pasalnya, dirinya masih menjadi pemimpin di wilayah Tanah Abang hingga hari ini.
Rayakan Hari Anak Nasional Transjakarta Ajak 100 Anak Panti Bermain 'Sky Playground' di Halte |
![]() |
---|
Pedagang Sop Kambing Pasar Barito Sudah 40 Tahun Berjualan, Sampai Diundang Pejabat |
![]() |
---|
Ribuan Orang Hadiri Aksi Bela Palestina di Monas, Suarakan Krisis Kelaparan di Gaza |
![]() |
---|
Pedagang Pasar Barito Disuruh Tanda Tangan Pindah, dengan Ancaman Tak Diberi Kios Baru |
![]() |
---|
Relokasi Pasar Barito Dinilai Mendadak, Pramono Sebut Pedagang Sudah Teken Kontrak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.