Viral Medsos

Denny Indrayana Cuit di Twitter Berjudul KPK Memukul KPP, Begini Respons Ketua Komite Muda Nusantara

Ketua Komite Muda Nusantara (KMN), Johan menanggapi cuitan Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana yang berjudul "KPK Memukul KPP"

|
Editor: PanjiBaskhara

WARTAKOTALIVE.COM - Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana kembali bercuit di akun Twitternya @dennyindrayana, pada Rabu (14/6/2023), judul 'KPK Memukul KPP'.

Dimana Denny Indrayana membahas terkait langkah-langkah penguasa untuk memukul Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Diketahui, KPP adalah gabungan partai politik (Parpol), yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Berikut ini cuittan akun Twitter @dennyindrayana dikutip Wartakotalive.com, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Diperiksa KPK Jumat Besok

Baca juga: MK Bacakan Putusan Sistem Pemilu 2024 Hari ini, Denny Indrayana Harap-harap Cemas

Baca juga: Denny Indrayana Bocorkan Ada Menteri Bakal Jadi Tersangka Korupsi, Sebut Serang Anies Baswedan

"KPK memukul KPP

Pagi tadi saya kembali mendapatkan informasi penting. Kali ini soal dugaan kasus korupsi yang sedang berjalan di KPK.

Yang ditarget menjadi tersangka lagi-lagi adalah lawan oposisi. Seorang Menteri dengan inidisial S*L. Tujuannya jelas, menganggu koalisi KPP, dan menjegal pencapresan Anies Baswedan.

Padahal, gangguan semacam ini, justru akan makin meneguhkan Partai Nasdem di dalam kaolisi. Dalam satu pertemuan elit partainya, Surya Paloh dikabarkan menegaskan, "abang ini jangankan masuk penjara, dibunuh bun tetap tidak akan berubah mendukung Anies Baswedan"

Hukum memang benar-benar direndahkan menjadi alat mengganggu koalisi dan penentu arah pencapresan saja.

Di informasi lain, pimpinan KPK datang ke seorang Menteri senior, menyatakan telah lengkap bukti, dan meminta izin Presiden untuk mentersangkakan seorang pimpinan parpol. Ada empat dugaan kasus korupsi, soal kardus, pembangunan kantor partai, pembangunan beberapa rumah keluarga, sampai gratifikasi mobil mewah. Sang menteri senior mengatakan, "jalankan saja sesuai bukti dan proses hukum".

Sang pimpinan parpol masih selamat hingga kini, karena tetap berada di barisan koalisi Jokowi. Izin dari Presiden pun tidak kunjung turun ke KPK.

Maka, terbuktilah kekhawatiran saya, setelah diperpanjang setahun masa jabatannya, melalui putusan MK, Firli Bahuri bergerak cepat sesuai skenario tangan kuasa, menggunakan KPK untuk memilah dan memilih kasus, memukul lawan oposisi, dan merangkul kawan koalisi.

Rasulullah SAW pernah bersabda, yang intinya: suatu bangsa akan hancur jika hukum ditegakkan dengan pilah-pilih.

Semoga Allah SWT menyelamatkan Indonesia.

Salam Integritas." tulis akun Twitter @dennyindrayana

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved