Pemilu 2024

Banyak Kecurangan, Ray Rangkuti: Presiden tidak Netral, Kualitas Pemilu 2024 Menurun!

Pengamat politik Ray Rangkuti prihatin melihat kualitas Pemilu 2024 makin menurun, untuk itu rakyat harus bergerak mengatasinya.

warta kota/yolanda
Pengamat politik Ray Rangkuti (tengah) menyatakan kualitas Pemilu 2024 semakin menurun, oleh karena pemerintah tidak netral, sehingga hasil dari pesta demokrasi itu akan bermasalah. 

Sedangkan segala bentuk uang dan barang yang habis dikonsumsi seperti sembako dilarang dibagikan oleh seorang caleg dalam konteks kampanye.

Meski sudah ada aturan dan sanksi tegas mengenai larangan politik uang, pada praktek di lapangan masih banyak para caleg yang menggunakan cara nakal tersebut dengan berbagai modus.

"Biasanya mereka ini kerap bermain di sesuatu yang masih abu-abu mengenai aturannya," tambahnya.

Rakhma mencontohkan di antaranya dengan mengemasnya berkedok bazar murah.

Misalkan ketika caleg menjual barang di sebuah bazar dengan harga jauh lebih murah dibanding di pasaran.

"Misalnya harga beras di pasaran Rp 50 ribu, namun di bazaar itu dijualnya Rp 10 ribu, itu kan ada selisih Rp 40 ribu, nah itu potensi politik uang karena kan prinsipnya itu bazaar atau pasar kan untuk mencari untung bukan malah agar rugi," ungkap Rakhma.

Selain itu, ada juga caleg yang membagikan tiket kupon berhadiah aneka macam kepada masyarakat dengan alibi ingin berbagi kebahagiaan.

"Kami pernah ada kasus caleg DPR RI dan DPRD dia bagi-bagi kupon umrah," ujar Rakhma.

Rakhma juga mengingatkan kepada para caleg petahana untuk tak memanfaatkan masa reses mereka ke masyarakat untuk berkampanye.

Pasalnya, dalam tahapan reses para petahana itu menggunakan fasilitas negara dalam tugasnya sebagai wakil rakyat.

"Itu memang kelebihan dari petahana dia bisa menggunakan anggaran negara untuk turun (ke masyarakat) tapi jangan digunakan untuk kampanye," jelas Rakhma.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved