Kekerasan Seksual

Kasus Kekerasan Seksual Meningkat, DP3A Karawang Bentuk Program PATBM Tiap Desa

Pemkab Karawang risau melihat kasus kekerasan seksual yang meningkat saat ini, karena itu dibentuk program PATBM.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
Istimewa
ILUSTRASI Kekerasan seksual terhadap anak - Pemkab Karawang membentuk program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) untuk mengatasi kekerasan seksual yang cenderung meningkat. 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Karawang membentuk program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak.

Baca juga: Hakim Nilai Tak Masuk Akal Brigadir Yosua Didalilkan Sebagai Pelaku Kekerasan Seksual, Ini Alasannya

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak (P2KPA), Hesti Rahayu, mengatakan dalam upaya mencegah kekerasan fisik maupun seksual terhadap anak dan perempuan.

DPPPA Karawang membentuk program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

"Jadi selain gencar sosialisasi menyasar sekolah, pesantren dan orang tua. Kami juga punya program khusus di desa-desa," katanya pada Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Alami Trauma, Nenek Korban Kekerasan Seksual Anak di Sukabumi Minta Keadilan ke Presiden Joko Widodo

Menurutnya, programnya dibentuk khusus di desa-desa. Pada tahun 2022 sudah terbentuk di 6 Desa dan tahun ini DPPPA Karawang menargetkan 5 desa tambahan.

PATBM unsur pengurusnya stakeholder desa dari mulai tokoh agama, pemuda, tokoh masyarakat, Babinsa, Babin Kamtibmas Bidan dan seluruh unsur-unsur terkait.

"Nantinya mereka buat kegiatan yang mengarah ke pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan termasuk pornografi," ujarnya.

Hesti menegaskan, pornografi berdampak negatif karena bisa mengganggu perkembangan otak, mengganggu emosi, menurunkan kemampuan sosialisasi, adiktif hingga si anak ingin mencoba dan meniru.

"Dampaknya sangat tidak baik bagi anak, semoga dari upaya kecil kami pemahaman orang tua dan anak bisa terbuka terkait bahayanya pornografi," tutupnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved