Berita Regional
Kronologi Bentrok Pemuda Pancasila Vs Ormas FJB di Depan Ramayana Pangkalpinang, Satu Mobil Dirusak
Pemuda Pancasila dan Front Jaga Babel (FJB) terlibat bentrok sengit di Pangkalpinang, Bangka Belitung.
WARTAKOTALIVE.COM, PANGKALPINANG-Dua organisasi kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila dan Front Jaga Babel (FJB) terlibat bentrok sengit di Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Dua kelompok tersebut, dalam rekaman video yang beredar terlibat aksi saling serang di depan sebuah tempat perbelanjaan.
Dalam bentrok yang terjadi pada Kamis (6/4/2023) sekitar pukul 16.00 wib kemarin terjadi aksi pengerusakan, satu unit mobil Nissan X-Trail dengan nomor polisi B 1983 WUI di depan Ramayana Pangkalpinang.
Atas aksi pengerusakan tersebut muncul polemik antara kedua ormas yang membuat personel Polresta Pangkalpinang, melakukan penjagaan di sejumlah titik mulai dari kawasan Ramayana hingga taman Dealova.
Kemudian, sekitar pukul 21.00 wib kemarin, pihak Polresta Pangkalpinang pun sempat mengamankan ketua FJB Abie Acik yang langsung dibawa ke kantor Polresta Pangkalpinang.
Setelah melalui serangkaian proses, pihak Polresta Pangkalpinang pun melakukan upaya damai antara kedua belah pihak.
Hal ini pun disambut dengan kedatangan Ketua Pemuda Pancasila Bangka Belitung, Yamowa'a Harefa bersama sejumlah anggota ke Polresta Pangkalpinang pada sekitar pukul 00.00 wib dini hari.
Didamaikan
Dalam pertemuan tersebut Kapolresta Pangkalpinang, Kombes Pol Gatot Yulianto secara langsung melakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak.
Sempat berjalan alot namun niat baik Kombes Pol Gatot Yulianto untuk mendamaikan kedua belah pihak pun, disambut baik keduanya yang ditandai dengan pelukan antara kedua ketua ormas tersebut.
Kombes Pol Gatot Yulianto saat diwawancarai pun membenarkan, terkait polemik yang sempat terjadi antar kedua ormas kini sudah berakhir dengan damai.
"Alhamdulillah aman kita mediasi, lalu kedua belah pihak sepakat berdamai dan sepakat untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," ujar Kombes Pol Gatot Yulianto.
Terkait awal mula polemik, Kombes Pol Gatot Yulianto tidak membeberkan panjang lebar dan mengatakan, hanya dikarenakan adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
"Kesalahpahaman saja antara yang ngambil kendaraan lalu ditegur, jadi hanya kesalahpahaman makanya kita undang kesini kita luruskan," ucapnya.
Lebih lanjut terkait adanya aksi dugaan pemukulan hingga pengerusakan mobil, pihak Polresta Pangkalpinang pun memastikan tidak melanjutkan ke tahap penyidikan.
"Untuk pemukulan sudah mengambil jalan damai sudah kita fasilitasi, kemudian kita restorarif justice tidak kita lakukan ke penyidikan. Tidak ada korban berat, tadi ada mobil yang dirusak tapi intinya sudah damai," tegasnya.
Sementara itu perwira melati tiga ini berharap, Kota Pangkalpinang dengan slogannya kota beribu senyuman dapat terjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Mudah-mudahan ini nanti bisa terjaga, saya berharap wilayah kota Pangkalpinang aman dan kondusif. Mari kita jaga semuanya jangan sampai ada perpecahan, selalu demi menjaga kondusifitas Pangkalpinang," ungkapnya.
Bentrok di Kreo, Tangerang
Sebelumnya diberitakan Warta Kota, bentrokan antarkelompok terjadi di Jalan Hos Cokroaminoto, Kreo, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang pada Minggu (12/2/2023)
Bentrok diduga akibat rebutan lahan parkir itu beredar luas di media sosial.
Keributan itu terjadi antara dua ormas, yakni Pemuda Pancasila (PP) dan Forkabi.
Dalam video yang beredar, kedua kelompok terlihat saling serang dengan senjata tajam.
Masing-masing kelompok saling menantang.
Bentrokan sempat terekam kamera amatir warga.
Baca juga: Pihak BFI Finance Bantah Petugasnya Pukul Anggota Ormas Gibas saat Tarik Mobil yang Nunggak Angsuran
Dalam video yang diunggah akun @Viralciledug, terlihat sejumlah pemuda menenteng senjata berjalan di pinggir jalan.
“Tahan..tahan…Satu..Dua..Tahan,” teriak salah satu pria yang menenteng senjata.
Informasi menyebut, bentrokan ormas itu terjadi masalah rebutan lahan parkir.
Baca juga: BFI Finance Jelaskan Kronologi Kantor Cabangnya di Bekasi Diserang Ormas: Debitur Salahi Kontrak
Penjelasan polisi
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan keributan dua kelompok ormas itu dilatarbelakangi perselisihan pengelolaan lahan parkir.
"Peristiwa berawal adanya kelompok ormas satu kelompok ormas yang selisih paham terkait pengelolaan lahan parkir di depan BCA Kreo yang sudah dikelola kelompok ormas lainnya, sehingga terjadi gesekan antarkelompok tersebut," ungkap Zain, Senin (13/2/2023).
Dalam video yang beredar di media sosial seperti yang diunggah oleh akun @viralciledug, sejumlah orang terlihat saling serang seperti tawuran remaja sekolah.
Baca juga: Diundang ke Rakernas, Anies Baswedan Berpotensi Didukung Partai Ummat, Begini Respons NasDem
Kejadian itu membuat masyarakat yang berada di sekitar lokasi khawatir karena kedua kelompok itu membawa senjata tajam di tangannya masing-masing.
Tidak hanya itu, bentrokan itu juga membuat jalan utama menjadi macet.
Zain menjelaskan, akibat keributan tersebut, satu orang mengalami luka di bagian kepala karena terkena lemparan. Korban sudah mendapatkan pengobatan medis.
Kedua pihak juga telah dipanggil dan dilakukan mediasi agar berdamai atas perkara ini.
"Kedua belah pihak sudah kami pertemukan semalam, setelah dilakukan komunikasi, mereka sepakat menyelesaikan kesalahpahaman tersebut secara kekeluargaan dan berjanji tidak akan terjadi gesekan kembali, jadi situasi sudah kondusif," tutur Zain.
, Kapolres menambahkan jajarannya baik itu dari Polsek Ciledug di back up oleh Tim Presisi Polres dan Siaga Polres termasuk TNI dan Satpol PP tetap disiagakan di lokasi guna mengantisipasi provokasi
Baca juga: Dua Alasan yang Membuat Hakim Tak Percaya Brigadir J Berani Merudapaksa Putri Candrawathi
Masalah kredit macet, dua ormas bentrok di Kawasan Moderland
Sebelumnya, bentrok dengan masalah serupa juga terjadi di Kota Tangerang.
Polres Metro Tangerang angkat suara terkait penyebab bentroknya dua kelompok masyarakat di Jalan Moderland Golf, Kelapa Indah, Kota Tangerang, Senin (14/11/2022) kemarin.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, penyebab bentrokan itu adalah tidak adanya titik temu kesepakatan dalam pembelian mobil truk.
Oleh karena itu, pemilik mobil truk yang telah menunggak cicilan, terpaksa harus berhadapan dengan pihak leasing.
"Jadi pemicu bentrok itu ialah adanya upaya penarikan kendaraan mobil truk oleh leasing, karena pemilik tidak membayar cicilan," ujar Kombes Pol Zain Dwi Nugroho kepada awak media, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Tiga Anggota Ormas Diduga Peras Pelaksana Proyek di Tangerang, Disergap saat Hendak Terima Duit
"Ke dua belah pihak sebelumnya sempat melakukan pertemuan atau mediasi, namun saat mediasi tidak ketemu titik terang," imbuhnya.
Zain menerangkan, dua belah pihak tersebut telah melaporkan aksinya satu sama lain ke Polrestro Tangerang Kota, pasca insiden bentrok tersebut.
Sementara akibat peristiwa itu, dua orang mengalami korban luka-luka pada bagian kepala dan tangan.
"Untuk sementara terdapat dua orang korban dalam peristiwa itu di bagian kening dan tangan, karena menangkis pukulan dari paving box," kata dia.
"Selain itu, aksi bentrok juga menyebabkan kerusakan pada kantor finance, seperti pada meja, kursi, hingga komputer," ungkapnya.
Baca juga: Rebutan Lahan di Mampang Berujung Bentrok Mengerikan Dua Ormas, 43 Orang Ditetapkan Tersangka
Zain pun mengimbau, agar ke dua belah pihak dapat menahab diri, guna menghindari terjadinya bentrokan serupa.
Terlebih, laporan telah dibuat dan pihak kepolisian telah menangani kasus tersebut.
"Kami imbau kepada dua belah pihak untuk menahan diri dan tidak ada pengerahan massa menyikapi kejadian tersebut, karena kronologis kejadian juga masih diklarifikasi oleh dua belah pihak," jelas Kombes Pol Zain Dwi Nugroho. (m28)
Diberitakan sebelumnya, dua kelompok masyarakat yang terlibat bentrok itu saling serang, dengan melempar batu di tengah keramaian masyarakat.
Pasalnya, insiden saling serang tersebut terjadi pada saat jam pulang bekerja masyarakat, sekira pukul 17.00 WIB.
Kejadian tersebut, sempat dibubarkan oleh petugas kepolisian.
Baca juga: Anggotanya Bentrok dengan Kelompok Ambon di Mampang, MPW Pemuda Pancasila: Tak Terkait Organisasi
Bahkan, petugas sempat melepaskan tembakan ke udara sebagai bentuk peringatan terhadap dua kelompok yang bentrok tersebut.
Berdasarkan rekaman video yang beredar, terdapat sebuah mobil yang diberhentikan petugas kepolisian.
Namun demikian, mobil tersebut malah mencoba menabrak ke arah petugas dan melarikan diri.
Selain itu, terdapat salah seorang yang diduga berasal dari salah satu kelompok tertangkap dan memegang ketapel yang digunakan sebagai senjata.
Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
Ini Pesan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat Temui Perwakilan Massa Aksi di Polda DIY |
![]() |
---|
Usulan Pemakzulan Dedi Mulyadi Akan Disampaikan ke DPRD Jabar, SP3JB Klaim Punya Argumen Kuat |
![]() |
---|
Fortinet Accelerate Asia 2025 Surabaya, Hypernet Technologies Perkuat Ekosisitem Keamanan Digital |
![]() |
---|
Tiga Bakteri Lolos Skrining Tim Gizi BGN, Jadi Penyebab Ratusan Siswa di Sleman Keracunan |
![]() |
---|
Kepala Desa Cianaga Ketahuan Bohong, Ibu Anak Tewas Karena Cacingan Bukan ODGJ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.