Optimistis Tercapai, Apersi Siapkan Realisasi 110 Ribu Unit Rumah Subsidi Tahun Ini

Ketua Umum DPP Apersi, Junaidi Abdillah menyatakan saat ini data jumlah unit rumah subsidi yang bakal dibangun anggota Apersi sudah mencapai 162 ribu.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Ketua Umum DPP Apersi, Junaidi Abdillah dalam acara Silaturahmi DPP Apersi dengan Mitra Kerja, di Jakarta, Jumat (31/3/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM — Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (DPP Apersi) memprediksi realisasi pembangunan rumah subsidi oleh anggotanya tahun ini mencapai 110.000 unit seiring kembali normalnya bisnis properti pascapandemi Covid-19

Ketua Umum DPP Apersi, Junaidi Abdillah menyatakan saat ini data jumlah unit rumah subsidi yang rencananya bakal dibangun oleh anggota Apersi di seluruh Indonesia sudah mencapai 162 ribu.

Sedangkan untuk rumah komersil yang akan dibangun anggota Apersi totalnya sebanyak 42 ribu.

Menurut Junaidi Abdillah, angka tersebut didapatkan dari laporan anggota Apersi dari 1200 perusahaan hingga akhir Maret 2023.

“Bisa saja jumlahnya bertambah, karena anggota aktif Apersi itu mencapai 2500 dari 3.000-an lebih,” ungkap Junaidi Abdillah dalam pernyataan resminya di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Baca juga: Pengamat Desak Dishub DKI Jakarta Berani Copot Pejabatnya yang Pamer Harta di Medsos

Baca juga: Fadli Zon Sediakan 70 Bus Gratis Bagi Ikatan Keluarga Minang Jakarta Pulang Kampung Bersama

Dia menambahkan, dari data rencana pembangunan dua produk tersebut, biasanya jumlah realisasinya sekitar 70 persen dari data yang ada.

“Terkait rumah subsidi, kami optimistis realisasi dari anggota Apersi tahun ini diperkirakan di angka 110 ribu unit. Pasokan terbesar masih sama seperti sebelumnya, berasal dari Jawa Barat,” imbuhnya.

Director Consumer BTN Hirwandi Ghafar mengapresiasi apa yang disebutkan Junaidi terkait data sementara dari anggota Apersi mengenai jumlah rumah subsidi yang bakal dibangun pada tahun ini.

“Ini sangat membantu pemerintah karena jumlah kuota rumah subsidi yang disiapkan tahun ini sebanyak 220 unit, sehingga tahun ini mungkin saja bisa terlampaui, dimana ada pasokan lain dari asosiasi lain seperti REI dan Himpera,” tegasnya.

Hirwandi Ghafar menambahkan, untuk itu kita (BTN) akan menyiapkan antisipasi dari sisi kuota untuk bisa mengakomodir data sementara yang ada dari Apersi.

Baca juga: Korban Tanah Longsor Terima Bantuan Uang Tunai dari Polres Ngawi

Baca juga: 10 Resep Buka Puasa Ramadan Paling Mudah Ala Chef Rudy Choirudin

Menurutnya saat ini BTN selalu support dari sisi kredit untuk konsumen terkait KPR FLPP, kemudian juga dari sisi pengembang dengan support melalui kredit lahan dan kontruksi.

“Kredit lahan untuk developer tak hanya untuk produk rumah subsidi tapi juga non subsidi yaitu produk rumah sederhana dengan harga Rp300 jutaan. Selain itu untuk produk seperti ini kita juga memberikan banyak program kemudahan pada konsumennya, seperti angsuran berjenjang yang memudahkan konsumen pada awal kredit selama beberapa tahun” papar Hirwandi.

Untuk kredit lahan bagi pengembang, Hirwandi mengatakan hal itu sudah berjalan namun sebelumnya lebih banyak untuk rumah bersubsidi, karena regulasinya mengatur hal itu.

Tahun ini pemberian kredit lahan juga dibuka untuk pembangunan rumah sederhana, yaitu rumah bangunan satu tingkat, luas maksimal bangunan 70 meter persegi, dan luas lahan maksimal 200 meter persegi.

Ketentuan lainnya terkait harga RAB bangunannya yaitu rumah tipe C di masing-masing daerah.

Baca juga: Wajah Ridwan Kamil Terpampang di Palestina Usai Bangun Masjid yang Dibom Israel

Baca juga: Aming Tidak Ambil Tawaran Pekerjaan Selama Ramadan, Fokus Jalankan Ibadah hingga Lakukan Aksi Sosial

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved