Sosok
Profil Ustaz Das'ad Latif yang Sedang Terbaring Sakit, Nyaris Jadi Korban Gempa Dahsyat Majene
Ustaz Das'ad Latif yang kini sedang sakit lahir di Makassar pada tanggal 21 Desember 1973.
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Berikut ini profil dan biodata Ustaz Das'ad Latif yang saat ini sedang terbaring sakit.
Melalui akun Instagram @dasadlatif1212, pada Minggu (19/3/2023), sang ustaz mengabarkan bahwa dirinya kini sedang dirawat di rumah sakit.
Dalam postingannya, Ustaz Das'ad Latif terlihat tengah dirawat di rumah sakit.
Sejumlah selang serta alat bantu terlihat terpasang di tubuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Das'ad Latif yang terlihat lemas itu mengungkapkan dirinya tengah sakit.
Sehingga selama sebulan belakangan, dirinya absen dari rutinitasnya berdakwah.
Baca juga: Disorot karena Minta Kaji Ulang Sistem Pemilu, Segini Jumlah Harta Bamsoet, Punya 13 Mobil Mewah
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, shalawat serta salam kepada rasulullah shalallahu wassalam," ungkap Ustaz Das'ad Latif.
"Saya menginformasikan bahwa selama ini saya tidak ceramah sudah hampir satu bulan karena dalam keadaan sakit, sehingga tidak bisa lagi berdakwah," ujarnya.
Atas kondisinya yang kini tengah sakit, dirinya memohon doa kepada seluruh umat muslim.
Dirinya meminta didoakan agar dapatr sembuh dari penyakit dan kembali berdakwah kembali di Bulan Ramadan.
"Saya mohon kepada kaum muslimin untuk ikhlas mendoakan saya agar bisa sembuh secara sempurna dan bisa kembali menyapa kaum muslimin di Bulan Suci Ramadan ini," ungkap Ustaz Das'ad Latif.
"Terima kasih, semoga Allah memberkati kita. Usikum wanafsi bitaqwallahi wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," tutupnya.
Baca juga: Sapaan Maneh Dipersoalkan, Warganet Kini Panggil Ridwan Kamil dengan Baginda hingga Yang Mulia
Nyaris jadi korban gempa Majene
Ustaz Das'ad Latif nyaris menjadi korban gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/2/2021) dini hari.
Ustaz Das'ad Latif hampir saja menginap di Hotel Matos atau Maleo Town Square yang kondisinya ambruk akibat gempa berskala 6,2 SR tersebut.
Hanya berselang beberapa menit sebelum sampai di Hotel Matos, gempa terjadi dan ustaz Das'ad Latif selamat dari bencana tersebut.
"Rencananya sy tdi mlam nginap di hotel maleo," demikian ditulis Ustadz Das'ad Latif di grup WhatsApp Geng Makassar, saat berbagi kabar tentang kondisi dirinya di Mamuju, Jumat pagi.
Namun, sekitar 20 menit sebelum tiba di hotel, di Jl Yos Sudarso, Mamuju, gempa 6,2 SR yang berpusat di Majene mengguncang Sulawesi Barat dan menyebabkan bangunan hotel ambruk.
"Gempa dini hari tadi sy masih dijalan skitr 20 mnit lagi tiba dihotel ... subhanallah, ada saja kuasa Allah dlm melindungi saya dan tim," tulis Ustaz Das'ad Latif.
Ustaz Das'ad Latif terlambat tiba di Mamuju karena sempat mampir di rumah orangtuanya di Bungi, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Krena singgah lihat org tua dikampung akhirnya slamat dari runtuhan hotel maleo," tulis Ustaz Das'ad Latif.
Ustaz kondang asal Makassar, Sulawesi Selatan itu rencananya pada Jumat siang ini akan menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Baitul Anwar, kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Barat, di Mamuju.
Baca juga: Sosok Nurhali, PNS Terkaya di Indonesia, Sempat Punya Harta Rp1,6 Triliun tapi Nggak Suka Pamer
Biodata Ustaz Das'ad Latif
Dikutip dari laman cariudstadz.id, ustaz Das'ad Latif lahir di Makassat pada tanggal 21 Desember 1973.
Ustaz yang memiliki gelar pendidikan Dr Das’ad Latief S.Sos., S. Ag., M.Si., Ph.D ini adalah seorang mubaligh yang aktif berdakwah dari satu mimbar ke mimbar yang lain, dan dari satu televisi hingga ke media sosial.
Pendidikan strata 1 dia ditempuh di dua tempat sekaligus, yaitu Universitas Islam Negri (UIN) Alaudin pada bidang Peradilan Islam dan di Universitas Hasanudin pada bidang Ilmu Komunikasi.
Lalu, dia melanjutkan pendidikan magister di Universitas yang sama dalam bidang komunikasi.
Keseriusannya dalam menuntut ilmu dibuktikannya dengan gelar P.hD dari Universitas Kebangsaan Malaysia dalam bidang Ilmu Komunikasi sekaligus gelar Doktor ke dua kalinya di Universitas Islam Makasar dalam bidang Ilmu Syariah.
Cara dakwahnya yang ringan dan santai membuat ustadz Das’ad Latif dikenal publik.
Mengisi pengajian keagamaan di berbagai televisi nasional seperti TVOne, SCTV, dan berbagai Televisi lokal seperti TVRI Makassar dan radio di Makassar.
Ustaz Das'ad Latif juga aktif berceramah secara offline di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Pembina Majlis Taklim ibu-ibu IWABA, serta menjadi pembimbing untuk ibadah haji dan umrah.
Ustaz Das’ad Latief juga aktif mengajar dan menjafi peneliti di Universitas Hasanudin dengan spesifikasi keilmuan Public Relations.
Selain di Unhas, dia juga mengajar di berbagai kampus seperti STIKOM FAJAR Makassar. STIE AMKOP Makassar, Universitas Islam Makassar, STIM NITRO Fajar Makassar, Universitas Indonesia Timur Makassar dalam bidang ilmu komunikasi serta menjadi CEO PT. Gelora Indah Perdana, Biro Perjalanan Haji plus Umroh.
Selain ceramah, dia juga aktif menulis dan telah menghasilkan beberapa karya berjudul
1. Pilkada; Nikmat atau Bencana? Pemikiran Politik seorang Da’i
2. Islam yang Diperdebatkan “Membahas Masalah Khilafiah dalam Islam Perspektif Ilmiah
3. Dari Hati ke Hati
Tak Pernah Pacaran dengan sang istri
Melansir dari makassar.tribunnews.com, Dasad Latif mengaku tidak pernah pacaran dengan istrinya sekarang.
Ia mengungkapkan jika saat menikah dengan Hj. Naurah Shiddiqiah binti Nasrun Hamdat, sang istri masih usia 16 tahun.
Ihwal perkenalan sang ustad dengan Ummi, tanpa sengaja.
Bagi Dasad Latif, Hj Naurah Shiddiqiah binti Nasrun Hamdat memang jodoh yang sudah jadi suratan takdirnya.
Dasad Latif hanya diperkenalkan sekilas oleh seorang ustadz di acara pernikahan massal, di Ponpes Darul Istiqomah, Maros.
"Acaranya hari Ahad. Hari Jumat, saya sudah bertandang ke rumah sang istri untuk melamar. Saya sama istri ndak pernah pacaran. Ndak pernah lihat fotonya. Haqqul yaqin saja saat baru melihatnya saat ijab qabul. Saya penasaran. 'Cantik-ji ini, istriku, cantik-ji, eh ternyata cantik sekali,” ujarnya pada ceramah di kampung halamannya.
Hj Naurah Shiddiqiah binti Nasrun Hamdat adalah putri pengusaha ternama di Gowa dan Makassar, Haji Nasrun Hamdat.
Uang panaik (uang belanja nikah) saat melamar, nominalnya serba tiga.
Rp 333 juta dalam uang panaik.
Dia juga memberi satu unit rumah papan atas di kawasan Panakkukang, Makassar.
Maharnya 333 real saudi, 333 gram besar, 1 unit rumah.
Passikko, sebagai sunrang. Ada juga seperangkat perhiasan emas dan cicin kawin.
Pernah nyalon Wali Kota Makassar
Ustad Dasaat latif pernah mengikuti kontes politik pada pemilihan walikota makasaar pada 2013 silam.
Mengutip dari makassar.tribunnews.com, ia berpasangan dengan Tamsil Linrung dengan partai pengusung PKS dan Hanura.
Namun tahun berikutnya ia tidak menyalonkan diri karena terganjal peraturan yang mengikatnya sebagai pegawai negeri.
Hingga kini ia aktif sebagai penceramah dan juga pengajar di kampus.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id
Sosok Ade Armando yang Diangkat Jadi Komisaris PLN NP, Pernah Sebut Gibran Wapres Terbaik di RI |
![]() |
---|
Sosok Brigjen Hengki Haryadi, Polisi Kelahiran Palembang yang Berani Penjarakan Hercules-John Kei |
![]() |
---|
Cantiknya Sosok Gita KDI yang Terus Dijodohkan dengan Dedi Mulyadi, Pernah Tampil Mesra Bersama |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif Sri Wulandari, AO PNM Mekaar Jadi Duta di Istanbul Youth Summit 2025 |
![]() |
---|
Sosok Tjong Sioe Lan, Korban Pembunuhan di Dalam Toren Dikenal Warga Angke Jakbar Dermawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.