SOSOK

Rasa Kecewa karena Dizalimi Menjadi Titik Balik Mimo Meraih Kesuksesan

Wahyu Kumoro Wreksoatmodjo telah merasakan jerih-payah membangun sebuah perusahaan hingga mencapai kesuksesan seperti sekarang

Editor: Feryanto Hadi
Dok Pribadi
KUNCI SUKSES_- Presiden Direktur PT. Mandara Medika Perkasa, Wahyu Kumoro Wreksoatmodjo kisahkan perjalanannya dalam menggeluti bisnis pengadaan alat kesehatan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- MELIHAT kesuksesan seseorang, bisa menginspirasi kita untuk bisa berpacu melawan diri, berlari untuk meraih kesuksesan yang sama. 

Namun, tidak sedikit orang yang merasa putus asa, ketika cita-citanya untuk sukses begitu sulit terlaksana.

Cobaan dan tantangan, membuat orang-orang tersebut menghentikan langkah bahkan banyak pula yang frustasi.

Ini pentingnya kita melihat kesuksesan seseorang secara sepaket.

Jadi, jangan hanya terfokus pada kesuksesan yang telah dicapai saat ini, tapi resapi juga bagaimana proses yang ditempuh hingga orang tersebut menjadi sukses.

Seperti seorang Wahyu Kumoro Wreksoatmodjo, misalnya. 

Pengusaha di bidang alat kesehatan (alkes) ini telah merasakan jerih-payah membangun sebuah perusahaan. 

Dia memulai dari nol, belajar banyak hal-hal baru, sambil terus meyakinkan dirinya sendiri bahwa usaha yang dirintisnya pasti akan membuahkan hasil.

Sebagai seorang presiden direktur, dia menyebut, banyak hal yang harus dilewati sampai akhirnya PT. Mandara Medika Perkasa yang dirintis sejak 2016 bersama sang ayah, Hadi Prakoso, berkembang menjadi besar seperti sekarang

Lantas bagaimana Mimo, sapaan Wahyu Kumoro, bergelut dengan ketatnya persaingan bisnis bidang alat kesehatan? berikut wawancara khusus Tribun Netwok yang dilakukan di Jakarta, Rabu (8/10/2025)

Bagaimana pertama kali Anda merintis bisnis ini? 

Sejak lulus kuliah sarjana, saya bekerja (di perusahaan lain) sesuai bidang kuliah saya waktu sarjana, yakni Teknologi Informasi. Kemudian saya melanjutkan pendidikan master saya di ITB, saya mengambil master of business administration.

Di saat terjadi krisis di Indonesia, sekitar 2011, saya mendapatkan kesempatan dari ayah saya untuk mengambil sebuah perusahaan temannya yang sudah mau bangkrut.

Jadi, perusahaan itu di take-over terus kita mulai deh membuat perusahaan baru di bidang alat kesehatan

Di tahun tahun awal-awal itu mungkin karena itu juga pasti suatu hal yang baru buat saya saya banyak belajar itu di tahun-tahun awal adapat bimbingan, kebetulan ayah seorang dokter, sesuai bisnis alkes yang saya geluti.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved