Berita Nasional

Disorot karena Minta Kaji Ulang Sistem Pemilu, Segini Jumlah Harta Bamsoet, Punya 13 Mobil Mewah

Bamsoet menyebut dirinya tak ingin demokrasi Indonesia pecah belah, tak lain karena sistem pemilihan yang dinilai kerap menimbulkan perkelahian.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
Instagram/@bambang.soesatyo
Bambang Soesatyo Ketua Umum IMI 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- KETUA MPR RI  Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi sorotan publik setelah membuka wacana ditiadakannya pemilihan secara langsung.

Bamsoet diketahui termasuk dalam deretan orang terkaya dalam MPR RI.

Selain punya banyak lahan, Bamsoet ternyata hobi koleksi mobil mahal. Paling murah Fortuner.

 Bambang Soesatyo sebelumnya disorot setelah mendorong pengkajian ulang sistem demorasi Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara peringatan HUT ke-9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, di kawasan Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023).

Baca juga: Sosok Nurhali, PNS Terkaya di Indonesia, Sempat Punya Harta Rp1,6 Triliun tapi Nggak Suka Pamer

Mulanya, Bamsoet berbicara soal kelima sila dalam Pancasila.

Menurutnya, masyarakat Indonesia telah menjalankan hampir semua sila di Pancasila.

Namun, Bamsoet menyebutkan bahwa Indonesia saat ini belum melaksanakan sila keempat dalam Pancasila tersebut.

"Apakah kita sudah menunaikan sila keempat?" ucap Bamsoet.

"Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan. Ini PR kita bersama," lanjut dia.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini lantas menyebut bahwa dirinya telah mendorong para perguruan tinggi untuk mengkaji kembali sistem demokrasi.

Baca juga: Istri Suka Pamer Harta, Kepala BPN Jaktim Sudarman Harja Diperiksa Kementerian ATR/BPN, Ini Hasilnya

Sebab hingga saat ini, Bamsoet menyebut bahwa dirinya masih mempertanyakan sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia.

 "Saya juga sudah mendorng para perguruan tinggi untuk mengkaji kembali apakah sistem yang kita jalankan hari ini, demokrasi yang kita jalankan hari ini dengan pemilihan langsung, dengan apa yang terjadi pada hari ini lebih banyak mudaratnya atau manfaatnya. Ini saya minta dikaji kembali," tuturnya.

Menurut Bamsoet, dalam sila keempat Pancasila, Indonesia menganut sistem yang berlandaskan Kemufakatan kepemimpinan atau keterwakilan.

"Karena jati diri bangsa Indonesia sesungguhnya adalah musyawarah kemufakatan kepemimpinan atau keterwakilan," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved