Aksi OPM

Mahfud MD Bilang Pemerintah Bukannya Tak Mampu Atasi KKB Papua, tapi Ogah Jadi Isu Internasional

Kata Mahfud, meski KKB berbuat onar di Papua, aparat juga tidak bisa sembarangan menangkap orang.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, pemerintah tak perlu bantuan dalam mengatasi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, pemerintah tak perlu bantuan dalam mengatasi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Hingga kini pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philip Mark Mehrtens, masih disandera KKB kelompok Egianus Kogoya, pasca-insiden pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua, beberapa waktu lalu.

Mahfud mengakui menangani KKB Papua tidak mudah.

Meskipun saat ini aparat sudah mengetahui lokasi penyanderaan tersebut dan sudah siap, kata Mahfud, pemerintah tetap mengedepankan cara persuasif.

Mengingat, korban penyanderaan tersebut merupakan warga negara asing, sehingga berpeluang menjadi kasus internasional.

Di sisi lain, kata dia, pemerintah juga tidak akan melepaskan Papua dari Indonesia sebagaimana tuntutan KKB.

Baca juga: KPK Ciduk Burona Ricky Ham Pagawak di Abepura Papua, Sempat Kabur ke Papua Nugini

Hal tersebut ia sampaikan, menjawab pertanyaan jurnalis senior Andy F Noya dalam acara bertajuk Kick Andy-Mahfud Cari Panggung? Yang diunggah di kanal YouTube Metro TV, Minggu (19/2/2023).

"Coba kalau Anda jadi Panglima atau Kapolri begitu. Mau menyerang begitu, itu gampang. Serbu, begitu, tidak sampai dua jam habis."

"Orang (aparat) sudah ada di situ kok, dengan berbagai alat yang kita miliki."

Baca juga: JADWAL Lengkap Misa Rabu Abu 2023 di Jakarta Utara

"Tapi kan tidak bisa mengorbankan, mengabaikan nyawa orang asing yang ada di situ," papar Mahfud, dikutip Senin (20/2/2023).

Di samping itu, kata Mahfud, meski KKB berbuat onar di Papua, aparat juga tidak bisa sembarangan menangkap orang.

Hal tersebut, kata dia, karena KKB kerap melarikan diri ke kampung-kampung dan menyamar.

Baca juga: JADWAL Lengkap Misa Rabu Abu 2023 di Jakarta Timur

Bagi Mahfud, kata dia, persoalan KKB adalah problem sosiologis, antropologis, dan politis.

Ia pun mengatakan ada pihak yang menawarkan bantuan menangani persoalan KKB di Papua.

"Kan sampai ada yang menawari, sudahlah kami bantu. Enggak, kami enggak perlu bantuan, bisa kami menangani kayak begitu."

Baca juga: JADWAL Lengkap Misa Rabu Abu 2023 di Jakarta Selatan

"Tapi ini soal kami tidak mau menginternasionalisasi. Ini kan, Kogoya ini anggotanya cuma 15 orang, ada di gunung yang sudah terpencil, di pegunungan yang sudah terpencil. Menyelesaikan kayak begitu kan tidak sulit sebenarnya."

"Tetapi kita tidak mau itu menjadi isu internasional, Indonesia melanggar HAM, kan begitu. Jadi terpaksa pelan-pelan. Bukan kita tidak mengerti seruan masyarakat. Bukan kita enggak mampu," beber Mahfud. (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved