Pemilu 2024

Bawaslu Ingatkan Partai Ummat Tak Gunakan Tempat Ibadah untuk Kampanye dan Saling Serang

Bagja mengimbau semua partai politik (parpol) tak menggunakan tempat ibadah untuk berkampanye.

|
Tribunnews/Fersianus Waku
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bakal menegur Partai Ummat, yang mengusung politik identitas pada Pemilu 2024. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bakal menegur Partai Ummat, yang mengusung politik identitas pada Pemilu 2024.

"Kami akan mengingatkan Partai Ummat untuk tidak melakukan hal demikian," kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).

Bagja mengimbau semua partai politik (parpol) tak menggunakan tempat ibadah untuk berkampanye.

Baca juga: Joman Alihkan Dukungan dari Ganjar ke Prabowo, Masinton: Tergantung Kakak Pembina Arahkan ke Mana

"Kami mengimbau kepada semua partai politik untuk tidak menggunakan tempat ibadah sebagai sarana untuk melakukan kampanye, dan juga ajang untuk menyerang satu sama lain," tuturnya.

Dia menegaskan, tempat ibadah bukan hanya milik satu parpol, sehingga tidak boleh berkampanye.

"Kalau hanya satu partai, kan tidak ada masalah, tapi ini banyak partai."

Baca juga: Prabowo kepada JoMan: Kamu Enggak Takut Sama Saya Kan, Muka Kudeta?

"Apa jadinya nanti jika semua partai melakukan politik identitas di masjid, gereja, pura, wihara, dan saling menyerang dengan itu?" Tutur Bagja.

Bagja menjelaskan, masjid adalah tempat bersama Umat Islam, yang berbeda-beda pilihan politik.

"Kebayang, misalnya tempat pendidikan di tingkat universitas, kemudian terjadi kampanye semua partai politik, pasti akan terbelah juga di mahasiswa, bahkan di Sekolah Menengah Atas (SMA)," paparnya.

Ridho Rahmadi Tegaskan Partai Ummat Adalah Politik Identitas, Bakal Bangun Perjuangan dari Masjid

Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menegaskan, pihaknya akan melawan narasi-narasi negatif tentang politik identitas.

"Kita akan secara lantang mengatakan, 'ya, kami Partai Ummat, dan kami adalah politik identitas'," tegas Ridho pada pidato pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Ummat, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (13/2/2023).

Ridho mengatakan, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional, tanpa moralitas agama.

"Ini adalah proyek besar sekularisme, yang menghendaki agama dipisah dari semua sendi kehidupan, termasuk politik," ucapnya.

Karena itu, menantu Amien Rais ini menuturkan, politik identitas adalah politik yang berpancasilais.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved