Gagal Ginjal Akut

Ini Cara Memusnahkan Obat Sirup yang Memicu Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Dinkes DKI Jakarta mengimbau agar warga memusnahkan sendiri obat sirup yang menyebabkan anak-anak mengalami gagal ginjal akut

tribunnews.com
Ilustrasi - Ngabila Salama minta warga memusnahkan obat sirup yang memicu gangguan ginjal akut. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menginformasikan beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah gagal ginjal akut.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama mengimbau untuk memusnahkan secara mandiri semua obat yang ada di rumah masing-masing dengan beberapa ketentuan.

"Jadi untuk obat sirop harus dihancurkan apabila sudah dibuka selama 35 hari. Untuk sirop kering yang dilarutkan air, hanya selama 14 hari," ujar Ngabila melalui pesan singkat WhatsApp kepada Wartakotalive.com, Selasa (14/2/2023).

Kemudian kata Ngabila, untuk obat puyer juga harus dihancurkan apabila telah dibuka selama 35 hari.

"Ada beberapa cara untuk memusnahkan obat yang sudah rusak atau kadaluwarsa di rumah," kata Ngabila.

Baca juga: Kasus Ginjal Akut Muncul Lagi, Wapres: Kalau Bukan karena Obat Sirup, Cari Sumbernya Sampai Ketemu

Berikut langkah-langkah yang dibeberkan Ngabila terkait dengan pemusnahan tersebut:

1. Keluarkan obat dari kemasan atau wadah aslinya.

2. Campurkan obat dengan sesuatu yang tidak diinginkan, seperti: tanah, kotoran, bubuk kopi bekas di dalam plastik atau wadah tertutup. 

"Hal itu bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan obat jika obat dibuang dalam kemasan aslinya," pungkas Ngabila.

3. Masukkan campuran tersebut ke dalam wadah tertutup, seperti kantong plastik tertutup atau zipper bag, kemudian buang di tempat sampah rumah tangga.

4. Lepaskan etiket atau informasi personal lain pada kemasan, wadah, botol, atau tube obat untuk melindungi identitas pasien.

5. Buang kemasan obat (dus, blister, strip, bungkus lain) setelah dirobek atau digunting.

6. Buang isi obat sirup ke saluran pembuangan air (jamban) setelah diencerkan. Hancurkan botolnya dan buang di tempat sampah.

Kepala Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama menyatakan sakit gangguan ginjal akut cukup berbahaya bagi penderitanya, karena akan mengalami fase seperti long covid.
Kepala Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama menyatakan sakit gangguan ginjal akut cukup berbahaya bagi penderitanya, karena akan mengalami fase seperti long covid. (warta kota/leonardus wical)

7. Gunting tube salep/krim terlebih dahulu dan buang secara terpisah dari tutupnya di tempat sampah.

8. Untuk sediaan insulin, buang jarum insulin setelah dirusak dan dalam keadaan tutup terpasang kembali.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved